![]() |
Credit picture: Pinterest.com |
Malam bertemu pada kesunyian
Ia bermuram durja
Berkata rindu mendesak menembus dada
Katanya
Seperti itu ia bernyanyi
Bertanda ingin kembali pada hari kemarin
Melewati jalan keramaian
Menembus bayang kelelahan
Menemui puing-puing kebersamaan
Katanya
Seperti kala bersenda gurau penuh tawa
Menangis tanpa air mata
Terisak dalam duka dan bahagia
Bisa bertatap muka dan lantang bersuara
Katanya
Menatap foto dengan keramahan
Mengingat kemarin yang penuh kemesraan
Berharap selalu adanya temu
Membasmi pilu yang menggebu-gebu
Katanya
Suara jangkrik kian menjadi-jadi
Hening malam bahkan menghantui
Entah penyakit apa ini
Mungkin akibat jatuh hati
Katanya
Ia hilang, lenyap
Bahkan untuk mendengar suara
Bertatap melalui layar kaca
Katanya, tak lagi katanya
Ia bermuram durja
Berkata rindu mendesak menembus dada
Katanya
Seperti itu ia bernyanyi
Bertanda ingin kembali pada hari kemarin
Melewati jalan keramaian
Menembus bayang kelelahan
Menemui puing-puing kebersamaan
Katanya
Seperti kala bersenda gurau penuh tawa
Menangis tanpa air mata
Terisak dalam duka dan bahagia
Bisa bertatap muka dan lantang bersuara
Katanya
Menatap foto dengan keramahan
Mengingat kemarin yang penuh kemesraan
Berharap selalu adanya temu
Membasmi pilu yang menggebu-gebu
Katanya
Suara jangkrik kian menjadi-jadi
Hening malam bahkan menghantui
Entah penyakit apa ini
Mungkin akibat jatuh hati
Katanya
Ia hilang, lenyap
Bahkan untuk mendengar suara
Bertatap melalui layar kaca
Katanya, tak lagi katanya
Oleh: Devia Rahma Hamimatul Fadila
1 Comments
Hak e hak e joss! ��
ReplyDelete