Cendrawasih, Si Burung Surga


Siapa yang tak kenal dengan Cenderawasih, Birds of paradise? Burung kebanggaan Nusantara yang sudah mendunia keberbagai mancanegara. Secara harfiah, Cendrawasih memiliki makna cendra=dewa-dewi bulan dan wasi=wakil atau utusan yang artinya Utusan dewa-dewi bulan. Dan juga, burung ini memiliki mitos suka dengan embun surga. Yang mana, kalau burung ini turun ke bumi membawa malapetaka. Bangsa Eropa juga percaya, bahwa burung ini tidak ada dibumi karena hanya ada di surga. Uniknya lagi, burung ini melakukan perkawinan di udara dan juga betinanya mengerami dipunggung si jantan. Dan sampailah mitos ini terdengar hingga benua biru yang membuat bangsa itu sangat tertarik dengan Cendrawasih.

Corak warna serta ke molekan yang hakiki dari Cendrawasih membuat populasi burung berfamilikan Paradisaeidae menurun drastis. Diakibatkan oleh bangsa Eropa yang datang ke Indonesia untuk mencari bulu Cendrawasih dan memperjualbelikan di Eropa dengan harga yang sangat tinggi. Mereka menjadikan bulu burung Cendrawasih sebagai hadiah, atau hiasan topi kaum hawa pada abad 19 sampai dengan awal abad 20. Akibatnya, populasi burung cendrawasih sudah sangat sedikit. Namun, sekarang burung-burung itu dilindungi dan hanya boleh bulunya diambil pada saat perayaan adat setempat.

Karena populasi Cendrawasih menurun sangat signifikan dan untuk menjaga kelestarian burung cendrawasih, pemerintah Indonesia mengeluarkan UU No. 5 tahun 1990 dan PP No. 7 tahun 1999 menyebutkan Cendrawasih merupakan aset dan satwa yang dilindungi di Indonesia.

Post a Comment

0 Comments