Berdasarkan beberapa hadits, kita diperbolehkan untuk menunda mandi wajib dari junub sebab jima' setelah shubuh ketika berpuasa. Puasa tetap dinilai sah meskipun kita mandi junub setelah shubuh. Namun bagaimana dengan hukum menunda mandi haid setelah Shubuh ketika berpuasa? Ketika ada perempuan haid dan kemudian berhenti di waktu malam sebelum terbit fajar, maka wajib baginya untuk berpuasa. Dia wajib berpuasa keesokan harinya jika darah haidnya sudah benar-benar berhenti. Adapun menunda mandi haid setelah terbit fajar atau setelah Subuh hukumnya diperbolehkan.
Boleh bagi perempuan melakukan mandi haid setelah fajar atau Shubuh, sebagaimana juga boleh bagi orang junub melakukan mandi setelah fajar atau Subuh. Hal ini sebagaimana disebutkan oleh Syaikh Wahbah Al-Zuhaili dalam kitab Al-Fiqhul Islami wa Adillatuh berikut:
Barangsiapa di waktu Shubuh masih junub atau perempuan haid yang sudah suci sebelum fajar, kemudian keduanya tidak mandi kecuali setelah fajar, maka puasa pada hari itu sudah mencukupi bagi keduanya". Kebolehan menunda mandi haid dan mandi junub setelah terbit fajar atau Subuh ini berdasarkan perbuatan Nabi Saw. Beliau pernah menunda melakukan mandi junub hingga Subuh dan kemudian beliau berpuasa. Ini menjadi dasar kebolehan menunda mandi haid dan mandi junub setelah fajar atau Subuh.
Hal ini sebagaimana disebutkan dalam hadits riwayat Imam Bukhari dan Muslim dari Sayidah Aisyah dan Ummu Salamah bersabda:
أن النبي صلى الله عليه وسلم كان يصبح جنبا من
جماع ثم يغتسل ويصوم متفق عليه وزاد مسلم في
حديث أم سلمة ولا يقضي
Sesungguhnya Nabi Saw. pernah ketika waktu Shubuh dalam keadaan junub dari jima', kemudian beliau mandi dan berpuasa). Hadits diriwayatkan Imam Bukhari dan Muslim. Dan Imam Muslim menambahi dalam hadits yang bersumber dari Ummi Salamah; 'Dan Nabi Saw tidak meng-qadha puasanya.
0 Comments