Teori Bibit Penyakit

Seorang dokter Inggris bernama Joseph Lister (1827-1912) menerapkan secara praktis konsep baru tentang penyakit dan infeksi, yaitu berasal dari mikroorganisme. Lister adalah orang pertama yang melakukan langkah pencegahan infeksi sesudah operasi pembedahan dengan menggunakan teknik aseptik. Lister menggunakan larutan fenol encer untuk menutup luka ataupun sebagai aerosol selama prosedur operasi pembedahan. Hal ini menandai permulaan usaha untuk mengendalikan mikroorganisme penyebab penyakit.

Robert Koch (1843-1910) memulai pendekatan ilmiah terhadap bidang mikrobiologi kedokteran. Pada tahun 1884 Koch membuat aturan yang dikenal sebagai postulat Koch, yang menetapkan hubungan sebab-akibat antara mikroorganisme dan penyakit. Koch menemukan bakteri berbentuk batang Bacillus anthracis dalam darah sapi yang mati karena penyakit antraks. Koch menumbuhkan bakteri tersebut pada media bernutrisi dan menyuntikkan kultur bakteri tersebut pada sapi yang sehat. Ketika sapi ini kemudian menjadi sakit dan mati, Koch mengisolasi bakteri dari darah sapi tersebut dan membandingkannya dengan kultur bakteri yang lebih dahulu diisolasi. Koch menemukan bahwa kedua kultur bakteri tersebut berisi bakteri yang sama.

Postulat Koch berisi empat aturan, yaitu: 

1) agen penyebab penyakit terdapat pada hewan yang sakit dan tidak terdapat pada hewan yang sehat;

2) agen penyebab penyakit dapat diisolasi dan ditumbuhkan dalam suatu kultur murni;

3) agen penyebab penyakit akan menimbulkan penyakit yang sama saat diinokulasikan pada hewan yang sehat; dan

4) agen penyebab penyakit dapat diisolasi kembali.

Post a Comment

0 Comments