KESADARAN DIRI MENGUBAH HIDUP
DUNIAWI
Oleh
: Suci Santri Wira’I Wahidah
Masyarakat Indonesia termasuk dalam
kategori muslim mayoritas di dunia. Tak akan kaget karena banyak bukti sejarah
jika Indonesia merupakan Negara populasi manusia yang jumlahnya tak sedikit.
Kita lihat dari lintas jejak Walisongo yang sangat terkenal dengan cara beragam
agar masyarakat Indonesia dapat menerima ajaran islam dengan baik. Mulai
berdagang, mendongeng, seni drama, hingga perkawinan. Penulis sebagai rakyat
Indonesia sangatlah bangga bisa menjadi bagian dan saksi hidup atas ketentraman
muslim Indonesia
Waktu memang teruslah berjalan tanpa
ada sedetik bisa berhenti. Jika kemarin bisa bermain dengan alam dan kreasi
mimpi seorang anak, maka saat ini anak
hanya terpaku dengan gadget serta memiliki pola berpikir satu arah. Hari
ini memang dunia dalam genggaman manusia, apapun yang dibutuhkan semua ada.
Bahan primer serta sekunder sudah ada dalam genggaman. Andai waktu menjawab
maka manusia saat ini tidak bisa sehari tanpa gadget.
Apakah pembaca pernah menonton
Spongebob? Tentu akan mengenal si kecil Plankton?
Dulu memanglah Plankton menjadi bahan
lelucon dengan istri sebuah monitor computer. Lalu hari ini bukankah manusia
juga sama dengan Plankton? Pembaca pasti bisa menjawab tanpa penulis tuliskan. Genggaman
manusia saat ini memanglah membahayakan. Semua dapat mengakses berbagai info
dari semua penjuru Negara. Hantaman perkataan, manipulasi kehidupan, serta
tatanan masyarakat bisa di kontrol sesuai apa yang diinginkan dan merupakan
kepentingan masing-masing anggota
Lihat saja berita di layar kaca,
apakah semuanya fakta? Atau hanya sebuah nistaan bagi kepentingan pribadi dan
menghasilakan laba ?
2020 memanglah kehidupan baru yang
harus dijalani serta diselesaikan. Kesulitan fikiran, makanan, serta semua
aspek seperti hidup mulai dari nol. Selayaknya hidup diberhentikan dengan
perlahan dan mematikan orang sesuai kemauan. Semua manusia dimuka bumi lumpuh
sesaat serta tanpa persiapan yang matang. Sebagai pelajar penulis mampu
merasakan setiap langkah harus dipertimbangkan.
Pengalaman memang pelajaran bagi
setiap manusia, Bisa diulang atau ditiadakan sesuai kebutuhan. Selayaknya
kehidupan yang mampu kita atur dengan kepribadian masing-masing. Penyelesaian
setiap masalah manusia mampu mengatasi dengan cara versi mereka. Hidup memang
tak selalu diatas, selayaknya manusia juga harus merasakan dibawah. Karena
kehidupan sama dengan pelangi yang memiliki banyak warna.
Manusia memanglah penduduk surga jika
dia mampu mengembalikan setiap fitrahnya. Buktinya dengan keberadaan Nabi Adam
yang diciptakan dan ditempatkan disurga. Itulah tugas manusia sesungguhnya,
dengan mengembalikan jati diri di perumahan yang telah disiapkan sebelum adanya
bumi. Terkadang manusia lalai dengan tujuan awal dilahirkan untuk merebut
kembali tahta kebahagiaan. Keridhoan dan ketaqwaan kepada tuhan adalah tolak
ukur pengembalian warisan yang harus manusia rebut dengan kerja keras. Wahai
seluruh alam, mari bangun dan bangkit untuk merebut tahta kekuasaan surga yang
pernah kita abaikan dan sia-siakan .
3 Comments
Aamiin. Mudah-mudahan bisa jadi ahli surga.
ReplyDeletesemoga kita semua diberikan nikmat surga kela amin
ReplyDeletekeren..ini nih bacaan yang punya sudut pandang kedepan...mancap
ReplyDelete