![]() |
Sumber gambar: Merdeka.com |
Seperti vaksin lainnya, vaksin COVID-19
dapat menyebabkan efek samping jangka pendek yang ringan, seperti demam ringan
atau nyeri atau kemerahan di tempat suntikan. Sebagian besar reaksi terhadap
vaksin bersifat ringan dan hilang dengan sendirinya dalam beberapa hari. Efek
samping vaksin yang lebih serius atau bertahan lama mungkin terjadi tetapi
sangat jarang. Vaksin terus dipantau selama digunakan, untuk mendeteksi efek
samping yang jarang terjadi dan menerapkan pendekatan untuk membatasi
kemunculannya.
Efek samping yang dilaporkan dari vaksin
COVID-19 sebagian besar ringan hingga sedang dan berlangsung singkat. Efek
sampingnya termasuk: demam, kelelahan, sakit kepala, nyeri otot, menggigil,
diare, dan nyeri di tempat suntikan. Kemungkinan salah satu dari efek samping
ini setelah vaksinasi berbeda sesuai dengan vaksin COVID-19 tertentu.
Dalam kebanyakan kasus, hal ini dapat
dikelola dengan istirahat, memperbanyak cairan non-alkohol, dan
parasetamol/asetaminofen untuk efek samping yang khas. Hubungi penyedia
perawatan jika nyeri di mana kamu mendapat suntikan meningkat setelah 24 jam,
atau efek sampingnya tidak hilang dalam beberapa hari. Jika kamu mengalami
kesulitan bernapas, nyeri dada, kebingungan, kehilangan bicara atau mobilitas,
segeralah hubungi penyedia layanan kesehatan.
Baca juga: Vaksinasi Guru dan Siswa Prioritas Penanganan Covid Dalam Pendidikan
Jangan Takut Divaksin ya Gais!
Sementara beberapa orang khawatir tentang
efek samping yang ditimbulkan pasca vaksin, dr. Powell menekankan bahwa tidak
perlu khawatir jika tidak merasa sakit setelah dosis vaksin pertama atau kedua.
Efek samping dapat bervariasi dari orang ke orang dan kurangnya gejala tidak
berarti sistem kekebalan tidak bekerja dengan baik. Ketakutan akan efek samping
tidak boleh mengecilkan hati untuk mendapatkan vaksinasi penuh.
Sementara dosis pertama vaksin meningkatkan
kekebalan sekitar 50 persen, hanya sekitar 2 minggu setelah suntikan kedua
perlindungan vaksin itu. terhadap COVID-19 yang bergejala meningkat menjadi 95
persen. Jadi, jangan takut untuk divaksin lengkap, ya.
Vaksinasi merupakan salah satu upaya yang
dapat dilakukan untuk memutus penyebaran COVID-19, serta membangun kekebalan
kelompok (herd immunity). Dengan divaksin, kamu tidak hanya melindungi
diri sendiri, tetapi juga melindungi orang-orang yang tidak atau belum bisa
divaksin.
Yuk vaksin, karena vaksin aman lho dan
dapat melindungimu dan orang disekitarmu.
Sumber:
https://www.who.int/news-room/q-a-detail/coronavirus-disease-(covid-19)-vaccines-safety
2 Comments
Ayo dukung pemerintah untuk sukseskan program vaksin
ReplyDeletenice artikel..jadi tau skg
ReplyDelete