Wabah Covid: Mematikan dan Pesan yang Disampaikan

Sumber: Bbc.com


Dilematika prahara pandemi di Indonesia tercinta ini seolah-olah menjadi kontroversi yang tak pernah usai trendding topik dijagat raya ini. Pandemi hadir sebagai makhluk Allah swt. yang tak dapat dilihat, nyatanya dapat mematikan manusia yang lagaknya terlihat gagah.

Hampir 2 tahun kita dihebohkan makhluk sekecil itu. Tanpa menahu manusia yang sok tahu langsung mengeklaim ini itu. Padahal Allah swt. telah menciptakan yang mana pasti ada hikmah dibaliknya. Seharusnya manusia yang harus merenung tanpa harus mengomentarinya.

Para petinggi ramai-ramai membuat kebijakan dan petisi tanpa perlu dipikir panjang. Usai dideklarasikan kemanusiaan yang menjadi taruhan dagang. Protokol keesehatan juga mewarnai aksi komentar yang terus diujar.

Meninggalkan polemik yang ada, sebagai seorang muslim tetap percaya akan adanya makhluk kecil yang tak dapat terlihat oleh kita, dan semua kebijakan maupun anjurannya tetap kita jalankan tanpa harus memperkeruh keadaan sampai membuat fitnah sandiwara.

Melihat keadaan sekarang ini sangat miris menyayat hati. Fitnah dajjal mulai membumi di kalangan kita sekarang ini. Sebagai seorang muslim sejati perlu kita hati-hati dengan hal ini. Jangan terlalu menuhankan makhluk sekecil itu dan jangan terlalu meremehkannya.

Allah swt. menciptakan segala sesuatu pasti punya rencana baiknya. Tanpa terkecuali dengan pandemi yang ada sekarang ini. Tak halnya, Allah swt. telah memberikan pelajaran hidup untuk berbuat sabar dan menerima keadaan.

Ramai-ramai memprotes-Nya dengan segala remehan terhadap virus ini. Kita hanya makhluk di dunia tanpa daya dan seutas nama yang sejatinya milik-Nya. Tak perlu disombongkan yang ada dalam diri kita, malah nanti menyesal dikemudian hari tanpa bisa memohon ampun setelah nafas tak lagi dihempas.

Allah swt. telah menyampaikan melalui makhluk sekecil ini sebagai tangan untuk menyadarkan kita atas perbuatan yang telah mengukir dosa-dosa tak terhingga. Melalui firman-Nya akal dijadikan untuk tabayun dan tafakur atas kenikmatan yang telah diberikan.

Tak menepik, akal digunakan untuk memperhatikan dari sesuatu guna mengetahui rahasia-rahasia yang terpendam yang telah Allah swt. sampaikan. Sudah mengetahui kegunaannya, manusia yang sering luput tanpa meminta taubat kepada Sang Pencipta.

Menanggapi wabah covid-19 yang sekarang ini telah banyak memakan korban, mestinya kita sebagai hamba Allah swt. percaya akan adanya virus tanpa menuhankan. Tak perlu disangka karena sejatinya setiap manusia memilikinya. Renungkan pada diri atas kesalahan yang telah diperbuat, memeperbaiki diri untuk mengontrol emosi yang tak nampak. Terlihat sudah emosi itu melekat pada setiap individu yang mengaku sebagai muslim sejati.

Selain itu, kesalahan terbesar manusia yang telah terlena dengan gemerlapnya dunia tak lagi mau meminta dan suka menuntut tanpa mohon ampun sebelumnya. Tujuannya hanya satu untuk kembali kepada-Nya. Untuk semua manusia, mari bersama-sama pada jalan Allah swt. untuk meringankan beban virus yang telah melekat. Atas kehendak-Nya lah virus itu tercipta dan atas kehendak-Nya lah virus itu tak lagi ada.

Meskipun begitu, tetap jalani apa anjuran pemerintah sebagai bentuk ikhtiar tanpa meremehkan. Sebab, segala sesuatu yang telah diperbuat adalah bentuk ikhtiar yang Allah swt. lihat untuk ditingkatkan skala kehidupan yang lebih baik pada kita.

Akhir kata, teruntuk masyarakat muslim dunia tetap jadi muslim sejati yang telah Allah swt. ajarkan melalui kalam-Nya tanpa memperkeruh suasana, agaknya menghadap pada Sang Pencipta dibalik pesan yang telah disampaiakan selama ini. Semoga dapat menjalankan pesan yang terkandung dan bertaubat seutuhnya sampai keadaan normal kembali.

Wallahu’alam.

Post a Comment

0 Comments