Lawan Cat Calling, Bukan Pujian Tetapi Pelecehan

Sumber: Theconcordian.com

Cat calling bukan berarti ngomong sama kucing, bukan. Secara ringkasnya cat calling adalah pelecehan yang kerap terjadi di jalanan. Dilansir dari artikel glitzmedia.com, menurut Oxford Dictionary, cat calling didefinisikan sebagai siulan, panggilan dan komentar yang bersifat seksual dari seorang laki-laki kepada perempuan yang lewat dihadapannya.

Cat calling akan berkembang menjadi street harassment, yakni bentuk pelecehan seksual yang dilakukan di tempat umum. Sayangnya, cat calling sering dianggap lumrah oleh sebagian orang, terutama di Indonesia, nih. Padahal, pelecehan seksual jenis ini bisa menjadi berat karena setiap kata-kata godaan yang keluar dari mulut pria memiliki arti tersembunyi, loh

Mariana Amiruddin, selaku Kepala Subkomisi Bidang Partisipasi Publik Komisi Nasional Perempuan mengatakan, masyarakat di Indonesia baru mengenal taraf kekerasan seksual dari lapisan luarnya saja. Belum sadar apa itu dampaknya, penyebabnya, hingga bentuknya.

“Misalnya ada perempuan lewat terus disiulin laki-laki yang tidak dikenal, tindakan laki-laki tersebut sebetulnya adalah bentuk pelecehan. Tapi tindakan tersebut seakan-akan dianggap benar dan biasa, seperti setiap perempun dididik bahwa disiul itu adalah hal yang wajar karena mereka adalah perempuan,” ujar Mariana.

Meskipun masuk ke dalam kategori pelecehan seksual, namun pelaku cat calling belum bisa ditindak secara hukum. Hingga saat ini hukum pelecehan seksual di Indonesia masih fokus pada pelecehan seksual secara fisik saja.

Lalu apa saja bentuk-bentuk dari cat calling? Pelecehan seksual ini bukan hanya ketika wanita dihujani kata-kata bernada seksis seperti “kamu cantik” atau “kamu seksi”, namun juga beberapa bentuk lainnya, seperti:

  1. Mengatakan kata-kata seksis yang eksplisit, misalnya payudara atau bokong kamu besar.
  2. Lirikan, yakni ketika laki-laki melirik wanita dengan tatapan penuh nafsu.
  3. Bersiul, yakni ketika laki-laki mengeluarkan siulan dari mulutnya dan biasanya ditujukan untuk melecehkan bentuk tubuh wanita yang dianggapnya seksi.
  4. Memperlihatkan gestur vulgar, misalnya menggigit bibir bawah tanda laki-laki tersebut sedang birahi.
  5. Mengeluarkan suara ciuman tepat di depan wajah korbannya.
  6. Menguntit atau menghalang-halangi kamu sampai di tujuan.
  7. Memegang bagian tubuh kamu manapun, mulai dari pakaian kamu hingga area terlarang, seperti paha, payudara, bokong, dan lain-lain.

Cat calling sebagai salah satu pelecehan seksual tentu saja memiliki beberapa dampak negatif. Sayangnya, meski banyak wanita yang tidak nyaman atau bahkan marah ketika mengalami cat calling, mereka cenderung tidak melawan. Sebaliknya, yang dilakukan oleh wanita hanyalah menghindari kemungkinan berulangnya cat calling, misalnya dengan memakai pakaian yang lebih longgar, mengganti rute menuju kantor, atau hanya pura-pura mengacuhkannya.

Padahal jika cat calling terus dialami oleh wanita tersebut, kesehatan mentalnya bisa terganggu dan mengakibatkan munculnya efek buruk, misalnya:

  1. Muncul perasaan ‘terancam’ ketika wanita berada di tempat umum yang bahkan banyak orang di sekitarnya.
  2. Penurunan harga diri yang terlihat dari cara berpakaian, ekspresi wajah, dan emosi yang diperlihatkan di depan umum
  3. Terus-menerus mendapat catcalling juga dapat mengakibatkan wanita menerima bahwa dirinya hanyalah objek, bukan wanita yang berhak bersuara atas keinginannya sendiri.
  4. Wanita kian merasa tidak aman berada di jalan dan semakin paranoid.

Efek buruk itu akan semakin terasa ketika kamu merasa tidak nyaman dengan cat calling. Jika kamu terus menghindar dari masalah, maka efek buruk cat calling akan semakin menghantui sehingga membuat kamu terus-menerus menyalahkan diri sendiri atas kesalahan yang dilakukan oleh orang lain. Sebaliknya, efek buruk pada psikologis wanita itu bisa diminimalisir ketika wanita mengabaikan cat calling yang dilakukan oleh laki-laki tak dikenal. Lebih bagus lagi jika wanita tersebut mau melawan pelaku cat calling agar ia tidak melakukan hal yang sama pada kamu atau wanita lainnya.

Perlu ditekankan, bahwa cat calling bukan merupakan pujian atau sanjungan, tetapi suatu PELECEHAN! Sebagai wanita kita layaknya harus hati-hati dan abaikan saja perilaku cat calling yang menimpa kita aar si pelaku tidak merasa senang dan puas. Serta bagi laki-laki hendaknya tidak melakukan hal tersebut karena dapat merendahkan dan melecehkan seorang wanita.

Post a Comment

0 Comments