Ruang Lingkup dan Komponen Penyusun Ekosistem

Sumber gambar: Merdeka.com


Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik tak terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem bisa dikatakan juga suatu tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling mempengaruhi.

Ekosistem merupakan penggabungan dari setiap unit biosistem yang melibatkan interaksi timbal balik antara organisme dan lingkungan fisik sehingga aliran energi menuju kepada suatu struktur biotik tertentu dan terjadi suatu siklus materi antara organisme dan anorganisme. Matahari sebagai sumber dari semua energi yang ada.

Dalam ekosistem, organisme dalam komunitas berkembang bersama-sama dengan lingkungan fisik sebagai suatu sistem. Organisme akan beradaptasi dengan lingkungan fisik, sebaliknya organisme juga memengaruhi lingkungan fisik untuk keperluan hidup.

Tingkatan organisasi kehidupan dalam ekosistem adalah sebagai berikut:

a. Sel

Sel sebagai unit struktural, artinya bahwa semua makhluk hidup tubuhnya tersusun dari sel. Sel sebagai unit fungsional makhluk hidup artinya bahwa sel memegang peranan yang sangat penting dalam reaksi metabolisme dalam tubuh.

b. Jaringan

Jaringan adalah kumpulan dari sel-sel yang memiliki bentuk dan fungsi yang sama.

c. Organ

Organ adalah kumpulan dari jaringan yang memiliki fungsi tertentu.

d. Sistem Organ

Sistem organ adalah kumpulan dari organ-organ dalam tubuh yang mendukung suatu fungsi tertentu.

e. Organisme atau Individu

Organisme atau juga biasa disebut sebagai individu adalah makhluk hidup tunggal.

f. Populasi

Populasi adalah sekumpulan makhluk hidup sejenis yang mendiami suatu area wilayah tertentu.

g. Komunitas

Komunitas adalah sekumpulan populasi yang mendiami wilayah tertentu.

h. Ekosistem

Ekosistem merupakan hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungan sekitarnya. Menurut jenisnya ekosistem dibagi menjadi dua, yaitu ekosistem perairan dan ekosistem darat.

i. Bioma

Bioma merupakan kumpulan dari ekosistem dalam suatu wilayah tertentu. Contoh-contoh bioma, antara lain: savana, stepa, gurun, dan padang rumput.

j. Biosfer

Biosfer merupakan lapisan bumi tempat ekosistem berada atau biasa disebut sebagai dunia.

Komponen penyusun ekosistem terdiri atas dua macam, yaitu komponen biotik dan abiotik. Komponen biotik adalah komponen yang terdiri atas makhluk hidup, sedangkan komponen abiotik adalah komponen yang terdiri atas benda mati. Seluruh komponen biotik dalam suatu ekosistem membentuk komunitas. Dengan demikian, ekosistem dapat diartikan sebagai kesatuan antara komunitas dengan lingkungan abiotiknya.

1. Komponen Biotik

Berdasarkan fungsinya di dalam ekosistem, organisme anggota komponen biotik dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:

a. Produsen

Produsen merupakan organisme yang mampu mensitesis makanan atau zat organic sendiri dari zat anorganik yang bersifat autotrof. Yang termasuk dalam kelompok ini adalah tumbuhan hijau yang mempunyai klorofil dengan bantuan sinar matahari mampu melakukan fotosintesis. Produsen ini kemudian dimanfaatkan oleh organisme-organisme yang tidak bisa menghasilkan makanan (heterotrof) yang berperan sebagai konsumen. Reaksi fotosintesis sebagai berikut:

6H2O + 6CO2 ---> C6H12O6 (amilum) + 6O2

Dalam reaksi tersebut tumbuhan menggunakan cahaya matahari sebagai sumber energi dalam proses sintesa makanannya, sehingga tumbuhan hijau disebut juga organisme fotoautotrof.

b. Konsumen

Konsumen berarti pemakai, yaitu organisme yang tidak dapat menghasilkan zat makanan sendiri tetapi menggunakan zat makanan yang dibuat oleh organisme lain. Organisme yang secara langsung mengambil zat makanan dari tumbuhan hijau adalah herbivora. Oleh karena itu, herbivora sering disebut konsumen tingkat pertama. Karnivora yang mendapatkan makanan dengan memangsa herbivora disebut konsumen tingkat kedua. Karnivora yang memangsa konsumen tingkat kedua disebut konsumen tingkat ketiga dan seterusnya. Proses makan dan dimakan di dalam ekosistem akan membentuk rantai makanan. Perhatikan contoh sebuah rantai makanan ini: daun berwarna hijau (Produsen) –> ulat (Konsumen I) –> ayam (Konsumen II) –> musang (Konsumen III) –> macan (Konsumen IV/Puncak).

c. Dekomposer atau pengurai

Dekomposer adalah jasad renik yang berperan menguraikan bahan organik yang berasal dari organisme yang telah mati ataupun hasil pembuangan sisa pencernaan. Dengan adanya organisme pengurai, organisme akan terurai dan meresap ke dalam tanah menjadi unsur hara yang kemudian diserap oleh tumbuhan (produsen). Selain itu aktivitas pengurai juga akan menghasilkan gas karbon dioksida yang akan dipakai dalam proses fotositesis. Contoh:Bakteri dan jamur.

d. Detrivora

Detritivor adalah organisme heterotrof yang memperoleh nutrisinya dengan memberi makan pada detritus. Heterotrof adalah organisme yang tidak menghasilkan makanan mereka sendiri, tetapi harus mendapatkannya dari lingkungan. Yang dikonsumsi Detritus termasuk pengurai tumbuhan dan bagian-bagian hewan, serta kotoran. Organisme ini memainkan peran penting dalam semua ekosistem dengan cara menghilangkan membusuk bahan organik yang ditinggalkan oleh organisme lain. Dalam jaring makanan, detritivor umumnya memainkan peran pengurai.

Contoh detritivor:

Ada banyak contoh detritivor, beberapa dari mereka termasuk kaki seribu, kumbang kotoran, cacing tanah, kepiting fiddler dan teripang.

Berdasarkan cara makan, organisme dibedakan menjadi 2 yaitu:

a. Organisme autotrof

Merupakan organisme yang dapat mengubah bahan anorganik menjadi organik (dapat membuat makanan sendiri). Organisme autotrop dibedakan menjadi dua tipe. Yaitu, Fotoautotrof adalah organisme yang dapat menggunakan sumber energi cahaya untuk mengubah bahan anorganik menjadi bahan organik. Contohnya tumbuhan hijau. Kedua kemoautotrop adalah organisme yang dapat memanfaatkan energi dari reaksi kimia untuk membuat makanan sendiri dari bahan organik. Contohnya bakteri nitrit dan nitrat

b. Organisme heterotrof

Adalah organisme yang memperoleh bahan organik dari organisme lain. Contohnya hewan, jamur dan bakteri non autotrof.

2. Komponen Abiotik

Komponen abiotik adalah semua faktor penyusun ekosistem yang terdiri dari benda-benda mati, antara lain oksigen, kelembapan dan suhu, air dan garam mineral, cahaya matahari, dan tingkat keasaman tanah atau pH tanah.

a. Oksigen

Semua makhluk hidup dalam ekosistem membutuhkan oksigen untuk respirasi atau pernapasan. Dengan adanya oksigen, zat organik yang ada dalam tubuh akan dioksidasi untuk menghasilkan energi untuk tetap bisa bertahan hidup.

b. Kelembapan dan suhu

Kelembapan dan suhu juga sangat memengaruhi keberadaan suatu organisme dalam suatu ekosistem. Kelembapan dan suhu berpengaruh terhadap hilangnya air yang terjadi melalui penguapan. Setiap organisme memiliki toleransi yang berbeda-beda terhadap suhu dan kelembapan. Pernahkah kalian mengamati habitat jamur dan lumut? Jamur dan lumut hanya mampu bertahan pada habitat yang memiliki kelembapan tinggi dan tak mampu hidup pada daerah yang panas. Suhu terendah yang masih memungkinkan organisme hidup disebut sebagai suhu minimum. Suhu yang paling sesuai dan mendukung kehidupan untuk organisme disebut sebagai suhu optimum, sedangkan suhu tertinggi yang masih dapat ditoleransi atau memungkinkan organisme hidup disebut sebagai suhu maksimum.

c. Air dan garam mineral

Air merupakan penyusun tubuh setiap makhluk hidup. Sebagian besar tubuh tersusun oleh air, sehingga begitu pentingnya air bagi metabolisme kehidupan makhluk hidup. Fungsi air dalam tubuh antara lain sebagai zat pelarut dalam tubuh serta membantu metabolisme dalam tubuh. Selain itu, baik hewan maupun tumbuhan juga memerlukan garam-garam mineral. Meskipun jumlah yang dibutuhkan sedikit, namun harus ada karena tak bisa diganti oleh zat yang lain. Contohnya tumbuhan memerlukan zat besi (Fe) untuk pembentukan klorofil. Meskipun jumlahnya sedikit jika tidak ada maka klorofil tidak akan terbentuk, atau tumbuhan tersebut akan mengalami klorosis.

d. Cahaya matahari

Cahaya matahari merupakan sumber energi dari semua organisme yang ada.

e. Tingkat keasaman atau pH tanah

Tumbuhan hanya bisa hidup normal dalam suasana tanah yang tidak begitu asam dan basa atau dalam keadaan netral atau Ph 7. Apabila tanah terlalu asam (Ph kurang 7) atau terlalu basa (Ph lebih 7) pertumbuhannya akan terganggu.

Nah, itulah sekilas pembahasan tentang Ruang Lingkup dan Komponen Penyusun Ekosistem. Untuk materi lainnya silakan cek di artikel Zahrapedia yang lainnya. Semoga Bermanfaat.

Post a Comment

0 Comments