![]() |
Sumber gambar: Pinterest.com |
Belakangan ini permasalahan pendidikan dan maraknya pernikahan dini menjadi PR bagi pemerintah daerah serta tokoh-tokoh di dalamnya. Namun hal tersebut tidak hanya menjadi tanggug jawab petugas pemerintahan, melainnkan menjadi tanggung jawab bersama khususnya generasi muda sebagai salah satu pelopor keberhasilan generasi sebelumnya.
Timbulnya permasalahan pendidikan dan maraknya pernikahan dini diakibatkan oleh beberapa faktor. Pola pikir masyarakat yang cenderung sempit akan pentingnya pendidikan menjadi akar permasalannya. Masyarakat khususnya para orang tua memiliki pemikiran bahwa sekolah hanya sebagai rutinitas yang turun temurun sejak lama. Para orang tua menganggap pendidikan bukanlah suatu yang harus dinomor satukan hal itu dikarenakan biaya pendidikan yang semakin mahal seiring berjalannya waktu dan jenjang pendidikan yang diduduki.
Faktor lainnya yaitu munculnya isu bahwa banyak sarjana yang pengangguran membuat orang tua berpikir dua kali untuk membiayai anak-anaknya melanjutkan pendidikan ke dunia perkuliahan. Munculnya isu tersebut juga menjadi pertimbangan bagi pelajar yang akan melanjutkan pendidikan ke dunia perkuliahan dan memilih untuk tidak melanjutkan. Rendahnya kualitas pendidikan dan pengetahuan orang tua, anak dan masyarakat di suatu wilayah dapat menimbulkan permasalah-permasalan baru, salah satunya yaitu maraknya pernikahan dini.
Pernikahan dini bukanlan suatu yang baru muncul belakangan ini, namun permasalah ini sudah ada sejak lama dan apabila dibiarkan begitu saja hal ini bisa berdampak serius pada generasi yang akan datang. Pernikahan dini membawa dampak yang kurang baik bagi diri sendiri dan lingkungannya. Pernikahan dini yang terjadi pada anak usia sekolah sebagian besar terjadi akibat pergaulan bebas yang di luar batas wajar, sehingga pernikahan dini dianggap sebagai jalan keluar. Namun, kenyataannya hal ini justru berujung pada KDRT bahkan perceraian.
Dari dua permasalah tersebut generasi muda merupakan tokoh utama yang berperan untuk memilih jalan mana yang akan dilewati untuk membawa nama baik diri sendiri, orang tua, dan lingkungan di sekitarnya. Generasi muda saat ini diharapkan dapat memberikan konstribusinya di berbagai bidang serta turut berperan dalam mencari solusi dari permasalah yang ada. Lalu bagaimana upaya yang dapat dilakukan untuk meminimalisir permasalah tersebut?
Mengubah Pola Pikir Masyarakat
Peran pemuda sangat dibutuhkan dalam mengubah pola pikir masyarakat yang cenderung sempit terhadap pendidikan. Upaya yang bisa dilakukan yaitu dengan memberikan motivasi dan melakukan hal-hal yang dapat membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan dalam kehidupan. Memberikan pemahaman luas mengenai pendidikan melalui diskusi, sosialisasi maupun seminar kependidikan. Dengan begitu pandangan terhadap pendidikan akan semakin luas dan tidak mudah terpengaruh akan isu-isu yang berkaitan dengan pendidikan.
Meningkatkan Kualitas Pendidikan
Kualitas pendidikan dapat ditingkatkan melalui beberapa pihak baik dari pemerintah, Kemendikbut, Cabang dinas atau yang menangani baik dari tingkat yang paling awal sampai yang paling akhir yang mana pihak-pihak ini dapat membuat sistem serta program pendidikan yang sudah terkonsep dengan matang dan sesuai dengan harapan masyarakat, sehingga apa yang direncanakan oleh pemerintah dapat terlaksana dengan baik dan maksimal hasilnya untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Hal ini juga memerlukan adanya ruang publik sebagai sarana komunikasi antara pemerintah dengan masyarakat.
Upaya lainnya yaitu dari pihak pendidik yang juga harus ditingkatkan karena semakin berkualitas pihak pendidik maka akan semakin berkualitas juga hasilnya. Ditambah dari pihak penerima yaitu pelajar dan mahasiswa juga bisa mendukung apa yang sudah direncanakan oleh pemerintah serta dapat memulai sedini mungkin untuk memperbaiki karakter masing-masing agar tercipta karakter pemuda yang kuat, bermatabat, bermanfaat, serta mampu bersaing dengan tuntutan zaman.
Menumbuhkan Budaya Literasi
Menumbuhkan budaya leterasi di kalangan masyarakat menjadi salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh pemuda untuk memberikan solusi terhadap permasalah yang ada. Selain dua upaya di atas, upaya ini diharapkan dapat menjadi kebiasasaan baru yang menambah pengetahuan serta membuka jendela dunia luar. Budaya literasi akan banyak membawa dampak bagi masyarakat. Budaya literasi ini dapat dikenalkan kepada seluruh lapisan masyarakat mulai dari anak usia dini, remaja, dewasa hingga manula dapat membiasakan budaya literasi ini.
Upaya menumbuhkan budaya literasi tersebut dapat didukung dengan tersedianya fasilitas-fasilitas seperti perpustakaan dan buku bacaan yang lengkap. Perpustakaan yang dimaksud di sini tidak hanya perpustakaan daerah (perpusda) akan tetapi akan lebih baik jika pemerintah dapat menyediakan perpustakaan di tiap-tiap desa di seluruh kecamatan maupun Kabupaten. Penyediaan perpustakaan tersebut dapat menjadi sarana dan prasarana desa yang dapat dimanfaatkan kapan saja, dengan begitu program budaya literasi dapat dijangkau oleh seluruh masyarakat baik yang di kota maupun di pelosok.
Dengan adanya perpustakaan di tiap-tiap desa maka tidak menutup kemungkinan akan membuka peluang pekerjaan baru bagi pemuda setempat. Perpustakaan desa tersebut dapat dikelola oleh pemuda-pemuda dari desa itu sendiri sehingga akan memberikan peluang kerja dan pengalaman baru. Dengan cara ini pemuda dapat dengan mudah mensosialisasikan gerakan budaya literasi kepada seluruh masyarakat dan meminimalisir adanya pergaulan bebas yang mengakibatkan maraknya pernikahan dini.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kualitas pendidikan dan maraknya pernikahan dini saling berkaitan satu sama lainnya. Kualitas pendidikan dan pengetahuan yang rendah dapat menjadi salah satu penyebab pernikahan dini. Hal itu terjadi karena orang tua cenderung akan menikahkan anaknya yang masih dibawah umur dan tidak berpikir panjang tentang akibat dan dampak permasalah apa yang nanti akan dihadapi.
Peran pemuda saat ini adalah menjadi bagian dari masyarakat aktif mendorong kemajuan bangsa dengan melakukan berbagai kegiatan yang positif baik melalui organisasi kepemudaan maupun profesi yang digeluti. Peran masa depan dilakukan dengan membekali diri dan mengisi kompetensi. Sehingga ketika nanti mencapai tahap dewasa, pemuda dapat meneruskan tongkat estafet kepemimpinan bangsa ini dengan baik dan bertanggung jawab.
0 Comments