Tentang Rasa || Cerpen

Sumber gambar: Pinterest.com

Berteman dengan malam yang gelap dengan bulan yang kebetulan sedang purnama membuatnya semakin betah berlama-lama berbaring ditanah lapang hijau yang luas. Bibirnya mengumumkan senyum, mensyukuri keindahan yang sedang ia nikmati saat ini. Ia Ghea, gadis yang selalu suka menghabiskan malam dengan menikmati pemandangan gelap di langit.

"Betah banget, masuk yuk udah malem, dingin. " Ajak Hizky, sahabat karibnya.

"Bentar." Jawab Ghea dengan mengulur tangannya kedepan muka untuk melihat jam, jarum menunjukkan pukul sebelas.

Sudah mulai tengah malam, hembusan angin juga semakin dingin. Tapi, Ghea enggan pergi, entah karena pemandangan yang semakin malam semakin indah atau sesuatu yang mengganjal dihatinya yang ingin ia tanyakan tapi ragu.

"Hiz... "

"Hmmm... "

"Ky... "

"Iya... "

"Hizky... "

Hizky menghembuskan napas keras keras, ia menoleh kesamping. Terlihat dengan jelas gambar lekukan wajah cantik Ghea dari samping. Rasanya ingin sekali ia hentikan waktu. Menikmati keindahan ini untuk selamanya.

"Apa? " Tanyanya dengan mengubah posisi badan menjadi duduk. Begitupun Ghea, juga mengikuti apa yang dilakukannya.

"Emm... Gue... Emm... Gak jadi deh. "
Hizky berdecak, sebal akan sifat Ghea yang sulit mengungkapkan isi hatinya. Hizky menoleh ke arah Ghea sekejap lalu kembali rebahan. Menikmati bintang yang berusaha bersinar di tengah gelap malam.

"Ky... " Panggil lagi Ghea. Tapi, orang yang dipanggil hanya diam. Ghea mengambil napas dalam-dalam dan melanjutkan ucapannya.

"Gue denger Hizky suka sama Ghea."

Hizky diam, mencoba mencerna ucapan sahabatnya itu.

"Kata siapa? " Tanya hizky sambil mengubah posisi menjadi duduk kembali.

"Bener nggak? " Tanya Ghea mengalihkan pembicaraan.

"Kalau iya, perasaan Ghea gimana? "

Ghea terdiam, tak berani menjawab pertanyaan sahabatnya itu. Ia terlalu takut jika ia salah berbicara akan menyakiti perasaan hizky.

Selama ini yang ditakutkan Ghea dalam persahabatan laki-laki dan perempuan adalah mereka kalah akan perasaaan mereka. Kalau bukan yang perempuan pasti yang laki-laki. Terlalu sulit bagi Ghea jika ia merubah status hubungan mereka.

"Jadi, perasaan Ghea gimana? "

"Emm... Masuk yuk! Udah dingin banget. "

Ghea berdiri dan mengulurkan tangan kedepan hizky. Hizky berdiri dan menerima uluran tangan darinya. Mereka masuk kedalam rumah dengan diam.

"Gue anterin pulang yuk? " Tawar Hizky memecah diam saat mereka sudah berada di depan pintu.

Ghea tertawa, "lo pikir rumah gue dimana, tuh... Didepan rumah lo. " Ucap Ghea sambil menunjuk rumahnya.

"Siapa tahu ada hantu yang gangguin lo. "

"Hantu yang gangguin gue itu cuma satu, Hizky Pratama. " Ucap Ghea sambil tertawa. "Kalau gitu gue balik dulu. "

"Hati-hati, " Ucap Hizky sambil mengusap gadis yang dicintainya.

"Hmmm... "

Ghea berjalan kerumahnya. Membiarkan semua pertanyaan Hizky tentang rasa yang tak dijawabnya. Membiarkan semuanya agar terlihat baik-baik saja, walaupun aslinya tidak. Tidak akan baik-baik saja jika salah satu sudah memiliki rasa yang lebih didalam sebuah persahabatan.


Karya: Yun - Nganjuk

Post a Comment

0 Comments