4 Langkah Mudah Menulis Cerita Pendek


1. Mencari Ide

Langkah pertama yang harus dilakukan yaitu mencari atau menentukan ide. Untuk menyajikan suatu cerpen atau cerita pendek, tentu kamu harus punya ide atau tema khusus. Oleh karena itu, kamu wajib mencari ide atau tema tertentu yang hendak disajikan.

Untuk mencari ide, kamu bisa melakukan beberapa kegiatan seperti membaca-baca buku, surat kabar, berjalan-jalan di taman, mengamati sekitar atau mengobrol dengan orang-orang di sekitarmu. Ada banyak ide yang dapat kamu temukan secara sengaja maupun tidak sengaja dengan melakukan kegiatan tersebut.

Akan lebih mudah dan lebih baik jika kamu memilih tema atau ide yang sesuai dengan kamu. Misalkan kamu seorang pelajar maka pilih tema pelajar. Jika kamu suka musik maka piliha tema musik. Jika kamu suka pramuka maka pilih tema pramuka, dan masih banyak lagi tema yang bisa kamu pilih sesuai dengan apa yang menjadi kebiasaanmu.

Memilih tema yang sesuai dengan kamu akan memudahkan kamu untuk mengembangkan jalan cerita. Karena kamu sudah sangat paham mengenai situasi dan lika-likunya. Ide yang perlu dicari adalah ide kisah dan juga latar belakangnya ya. Jadi, tema -tema tadi bisa kamu padukan dengan tema persahabatan, percintaan, perjuangan, kerja keras, pengorbanan, kejujuran dan lainnya.

2. Siapkan Jalan Ceritanya Secara Utuh

Setelah mendapatkan ide, saatnya kamu membuat gambaran utuh dari cerpen yang akan kamu tulis. Gambaran utuh ini bisa kamu buat dalam bentuk outline atau bagan sederhana. Mengapa harus membuat outline? Tujuannya adalah untuk mempermudah rancangan jalan cerita yang telah kamu buat. Outline juga sangat membatu ketika kamu tiba-tiba kehilangan ide saat menuliskan cerita.

Pertama-tama yang perlu kamu tentukan adalah masalah utama yang akan kamu angkat. Selanjutnya, tentukan bagaimana kamu akan mengawalinya kemudian sampai ke klimaks dan mengakhiri cerpen kamu. Cerpen yang ideal hanya terdiri dari 3 halaman sampai maksimal 15 halaman saja.

Jadi, gambaran permasalahan atau plot cerpen ini sudah harus kamu pikirkan secara utuh. Pengantar, klimaks, selesai. Semua sudah harus jelas. Kemudian, tentukan latar atau setting, termasuk tempat, waktu dan suasana. Pada tahap ini, kamu juga harus memikirkan tentang penokohan. Tentukan siapa saja tokoh cerpen yang akan berperan dalam kisahmu. Sehingga cerpen yang akan kamu buat tidak bertele-tele dan hanya memiliki satu alur cerita.

3. Mulai Menulis

Setelah menentukan gambaran umum yang utuh alias plot, latar dan penokohan sudah kamu tentukan dan ditulis. Berikutnya, kamu bisa mulai menulis ceritamu. Uraikan ide, plot dan latar yang telah kamu tentukan tadi.

Karena semua ide dan gambaran utuh dari cerita sudah terekam jelas di pikiran dan sudah kamu tulis dalam outlune maka tentu akan lebih mudah dalam menjabarkannya. Akan tetapi apabila langkah kedua kamu lompati dan tidak kamu lakukan secara utuh, tentu proses penulisan cerpen akan lebih sulit.

Tak hanya sulit, cerpen tulisanmu mungkin akan terhenti di tengah jalan. Kamu mungkin akan merasa bosan dan bingung ketika proses menulis dimulai. Bisa jadi, kamu pun akan berubah pikiran tentang jalan cerita yang akan kamu tulis. Jika hal ini terjadi, maka proses penulisan cerpen akan terhambat dan jadi lebih lambat. Di sinilah peran penting outline yang kamu buat di langkah ke-dua.

Usahakan, ketika kamu mulai menulis cerpen, kamu betul -betul punya waktu yang cukup. Setidaknya, dua sampai tiga jam ke depan, kamu bisa fokus menulis tanpa gangguan dan tanpa harus jeda. Kecuali kegiatan iti memang benar-benar tidak dapat ditinggalkan.

Selama proses menulis, usahakan untuk menulis secara cepat dan mengalir. Jangan terlalu lama menghabiskan waktu untuk memikirkan setiap adegannya. Jangan juga mencoba selalu kembali ke paragraf sebelumnya, membacanya, menghayatinya dan mengoreksinya.

4. Membaca Ulang dan Koreksi

Jika cerpen sudah selesai kamu tulis sampai selesai, baru kamu bisa mulai membacanya lagi dari awal. Nah, ketika proses membaca ulang inilah, kamu bisa mengoreksi tulisan kamu, kalau-kalau ada kesalahan ketik.

Selain itu, kamu juga perlu menghayati cerpen kamu. Perhatikan dan cermati apakah adegannya sudah cukup runtut, mudah dipahami, dan tidak janggal. Jika masih ada adegan yang janggal dan tidak menarik, maka kamu bisa menambahkan beberapa kata, menghapus beberapa bagiannya atau menggantinya

Hal yang perlu diganti hanya lah penulisan dan adegan-adegannya saja. Hindari mengubah jalan cerita secara umum karena jusru akan membuatmu bingung. Setelah selesai mengoreksi satu kali, ada baiknya kamu kembali lagi membaca dari awal untuk memastikan bahwa hasil cerpen kamu sudah sempurna.

Minta orang lain membacanya dan menanggapinya. Jika ada tanggapan yang sekiranya bisa kamu gunakan, maka buatlah cerpen yang baru lagi, dan bukannya merombak cerpen yang sudah jadi tersebut.

Itu dia 4 langkah menulis cerita pendek yang bisa dicoba, selamat mencoba dan semoga bermanfaat.

Post a Comment

0 Comments