![]() |
Source: Pinterest.com |
Zahrapedia Artikel 2020 - Sarapan atau makan pagi adalah menu makanan pertama yang dikonsumsi seseorang. Biasanya orang makan malam sekitar pukul 19:00 dan baru makan lagi paginya sekitar pukul 06:00. Berarti selama sekitar 10-12 jam mereka puasa. Denganadanya puasa itu, cadangan gula darah (glukosa) dalam tubuh seseorang hanya cukup untuk aktivitas dua sampai tiga jam di pagi hari. Kadar glukosa normal antara 70 hingga110 mg/dl.Tanpa sarapan seseorang akan mengalami hipoglikemia atau kadar glukosa di bawah normal. Hipoglikemia mengakibatkan tubuh gemetaran, pusing dan sulit berkonsentrasi. Itu semua karena kekurangan glukosa yang merupakan sumber energi bagi otak (Larega, 2015).
Sarapan pagi adalah suatu kegiatan yang penting sebelum melakukan aktivitas fisik pada hari itu dimulai pukul 06.00 pagi sampai pukul 10.00 pagi. Paling tidak ada dua manfaat yaitu pertama, sarapan pagi dapat menyediakan karbohidrat yang siap digunakan untuk meningkatkan kadar gula darah. Dengan kadar gula darah yang terjamin normal, maka gairah dan konsentrasi belajar bisa lebih baik sehingga berdampak positif untuk meningkatkan produktivitas dalam hal ini adalah untuk proses pembelajaran. Kedua, pada dasarnya makan pagi akan memberikan kontribusi penting akan beberapa zat gizi yang diperlukan tubuh seperti protein, lemak, vitamin dan mineral. Ketersediaan zatgizi ini bermanfaat untuk berfungsinya proses fisiologis dalam tubuh (Mawarni, 2017).
Sarapan merupakan kegiatan rutin di pagi hari yang harus dilakukan guna memenuhi kebutuhan energi di dalam tubuh agar dapat melakukan aktivitas secara optimal. Hal tersebut sangat penting terutama bagi anak-anak usia sekolah dasar karena dapat mendukung pertumbuhan dan perkembangan serta berbagai aktivitas di sekolah. Pada anak usia sekolah dasar, energi yang adekuat diperlukan untuk menunjang aktivitas belajar di sekolah. Energi diperoleh dari makanan/minuman yang dikonsumsi oleh masing- masing anak. Anak yang seringkali melewatkan sarapan sangat tidak dianjurkan. Melewatkan sarapan membuat anak tidak berenergi karena perut kosong sehingga anak menjadi susah untuk memfokuskan pikiran di sekolah. Hal tersebut sangat tidak mendukung dalam peningkatan prestasi belajar (Verdiana dan Muniroh, 2017).
Telah dilaporkan bahwa sarapan yang dilakukan di pagi hari dapat meningkatkan konsentrasi anak saat belajar di sekolah, anak yang tidak sarapan terlebih dulu akan kehilangan fokus dan lambat menyerap pelajaran saat belajar di kelas. Selain itu, anak yang sudah sarapan di rumah akan memiliki kemampuan memecahkan masalah lebih baik, lebih kreatif, dan aktif (Iqbal dan Tahlil, 2015).
Makan pagi yang baik adalah makanan yang mengandung unsur empat sehat lima sempurna sehingga dapat menjadi menu yang seimbang, dan dapat memberikan energi yang cukup dalam melakukan aktivitas di pagi hari. Selain faktor menu, faktor lingkungan juga penting untuk meningkatkan kebiasaan makan pagi anak. Lingkungan merupakan tempat anak tumbuh dan berkembang serta berperan langsung dalam pembentukan kebiasaan pada anak. Peran orang tua memiliki kontribusi besar dalam membentuk kebiasaan makan pagi pada anak. Orang tua dapat menyiapkan menu makanan yang bergizi agar dapat dikonsumsi sebelum mereka berangkat ke sekolah, sehingga secara langsung dapat memantau segala asupan yang dikonsumsi anak saat mereka melakukan sarapan (Iqbal dan Tahlil, 2015).
Manfaat Sarapan
Manusia membutuhkan sarapan pagi karena dalam sarapan pagi diharapkan terjadinya ketersediaan energi yang digunakan untuk jam pertama melakukan aktivitas. Akibat tidak sarapan pagi akan menyebabkan tubuh tidak mempunyai energi yang cukup untuk melakukan aktivitas terutama pada proses belajar karena pada malam hari di tubuh tetap berlangsung proses oksidasi guna menghasilkan tenaga untuk menggerakkan jantung, paru-parudan otot-otot tubuh lainnya. Konsumsi sarapan memang tidak perlu selengkap dan sebanyak porsi makan siang. Artinya sarapan bukan hanya mengenyangkan, tapi juga bergizi lengkap dan seimbang.Menu sarapan, sebaiknya mengandung zat tenaga, protein atau zat pembangun, vitamin, dan mineral, misalnya sayur-sayuran dan buah-buahan. Karbohidrat juga sangat penting, karena kandungannya akan merangsang glukosa dan mikronutrien dalam otak. Nutrien berfungsi untuk menghasilkan energi dan memacu otak. Dari dua jenis karbohidrat, simpleks dan kompleks, karbohidrat kompleks lebih bermanfaat bagi kecerdasan otak karena mengandung serat dan vitamin yang bisa dicerna dan diserap perlahanlahan, sehingga kadar gula darah dalam tubuh naik secara perlahan-lahan. Karbohidrat kompleks banyak dijumpai pada nasi, roti, jagung, mie dan kentang.
Berikut adalah manfaat sarapan pagi bagi tubuh:
a. Memberi energi untuk otak
Hanya minum teh manis atau makan beberapa potong biscuit hingga waktu nyamakan siang bukan merupakan sarapan. Manfaat sarapan adalah adalah meningkatkan kemampuan otak dan lebih mudah untuk berkonsentrasi.
b. Meningkatkan asupan vitamin
Jus buah segar adalah sarapan yang dianjurkan karena mengandung vitamin dan mineral yang menyehatkan. Sari buah alami dapat meningkatkan kadar gula darah setelah semalaman kita tidak dapat makan. Setelah itu bisa dilanjutkan dengan makan sereal, nasi atau roti. Menu pilihan lain berupa roti dan telur, bubur, susu, mie, pasta dan lain-lain.
c. Memperbaiki memori atau daya ingat
Penelitian terakhir membuktikan bahwa tidur semalaman membuat otak kita kelaparan. Jika kita tidak mendapat glukosa yang cukup pada saat sarapan, maka fungsi otak atau memori dapat terganggu.
d. Meningkatkan daya tahan terhadap stress
Dari sebuah survei, anak-anak dan remaja yang sarapan memiliki performa lebih, mampu mencurahkan perhatian pada pelajaran, berperilaku positif, ceria, kooperatif, gampang berteman dan dapat menyelesaikan masalah dengan baik. Sedangkan anak yang tidak sarapan, tidak dapat berpikir dengan baik dan selalu kelihatan malas.
Referensi:
Iqbal, Muhammad dan Teuku Tahlil. 2015. Makan Pagi dan Prestasi Akademik Pada Anak Usia Sekolah di Banda Aceh. Idea Nursing Journal. 6(2): 7-11. ISSN: 2087-2879.
Verdiana, Lydia dan Lailatul Muniroh. 2017. Kebiasaan Sarapan Berhubungan Dengan Konsentrasi Belajar Pada Siswa SDN Sukoharjo 1 Malang. Jurnal Media Gizi Indonesia. 12(1): 14-20.
Mawarni, Elita Endah. 2017. Edukasi Gizi “Pentingnya Sarapan Sehat Bagi Anak Sekolah”. Jurnal Warta Pengabdian. 11(4): 97-107.
Larega, Tanika Sonia Putri. 2015. EFFECT OF BREAKFAST ON THE LEVEL OF CONCENTRATION IN ADOLESCENTS. Jurnal Majority. 4(2): 115-121.
0 Comments