Negeri || Cerpen 2020

Sebuah Negeri
Source: Pinterest.com

Cerpen 2020 - Aletta Andromeda ialah satu-satunya putri kerajaan Andromeda ia tinggal di kerajaan bersama ayah sedangkan ibunya sudah meninggal waktu melahirkan dirinya. Ia mempunyai kekuatan bisa mengkutuk seseorang dan bisa meramal masa depan seseorang kecuali dirinya sendiri ia mempunyai sifat yang tegas dan berani dia tidak mudah menyerah ia merupakan perempuan kuat.

Aletta duduk di atas pelana kuda ia membawa beberapa panah di lengan kanannya ia mengendarai kuda dengan lincah karena ia bosan dengan kehidupan di kerajaan maka dari itu ia senang pergi ke hutan. Tiba tiba kuda berjalan sangat kencang sehingga Aletta tidak bisa mengendalikan kecepatan yang sangat cepat. Karena kuda itu melaju sangat kencang Aletta jatuh dari kudanya ia terdampar di tengah tengah hutan belantara sehingga badannya kotor terkena tanah sedangkan kaki nya tidak bisa di gerakkan karena bingung mencari pertolongan karena kuda nya sudah pergi jauh ia segera menarik tubuh nya di belakang semak belukar. Usai membersihkan bajunya, tiba-tiba serigala putih berada di depannya Aletta kaget ia mungkin akan di makan oleh serigala putih itu karena kakinya tidak bisa di gerakkan untuk berlari.

“Tolong.. tolong”, suara Aletta bergema di tengah tengah hutan napasnya sudah memburu ia sangat takut sekali karena tidak ada orang satupun yang berada di sini.

Serigala putih itu mendekat kan dirinya di samping Aletta giginya sudah siap untuk memakan mangsa yang berada di depannya lidah nya sudah menjulurkan ke kanan dan ke kiri dan kaki nya sudah bergerak gerak di tanah sedangkan matanya sudah mengarah kan ke Aletta.
Dari jauh terdengar suara anak panah yang melesat ke badan serigala putih itu. Aletta menoleh kearah belakang ternyata terdapat seorang pria yang memegang beberapa anak panah di tangannya.
“Kau tidak apa apa?” tanya pria itu ia segera menolong Aletta dan menjauh dari serigala putih itu.
“Aku tidak apa-apa,” balas Aletta suaranya sudah serak dan ia sangat haus sekali. Aletta menoleh kearah serigala putih itu ternyata sudah tergeletak dan berlumuran darah.
“Kenalkan namaku Peter aku dari desa nelayan , apakah kau butuh bantuan?”
“Aku tidak bisa berdiri karena tadi aku jatuh dari kuda sehingga kakiku tidak bisa di gerakkan.”
“Kalau begitu kau bisa naik ke atas punggung ku aku akan mengobati lukamu,” ucap Peter ia kemudian membungkukkan badannya sedangkan Aletta tangannya sudah berada di leher Peter kemudian badannya sudah naik ke atas punggung Peter.

Perjalanan menuju desa nelayan lumayan jauh sejak tadi Peter menyapa penduduk sekitar dan melemparkan senyum ramah nya banyak ibu ibu yang memperhatikan Aletta sejak tadi ia sangat risih karena mata ibu ibu itu tidak lepas memandang Aletta.
Tiba tiba Peter meluruskan badannya yang membuat Aletta melepaskan dari punggung Peter kemudian duduk di kursi itu. Aletta sangat waspada karena takutnya Peter merencanakan sesuatu yang buruk.

“Sebentar akan ku buatkan ramuan jamu yang dapat menyembuhkan lukamu itu,” ucap Peter kemudian ia berdiri dan meninggalkan Aletta sendirian di rumah itu.
Seusai Peter meninggal kan Aletta sendirian ia sangat bingung mau ngapain. Mata Aletta sangat mengantuk sekali sudah beberapa kali Aletta mengucek matanya dan menguap karena semalam Aletta tidak bisa tidur. Hingga tubuh Aletta bersandar ke tembok dan memejamkan matanya ia sudah nyenyak dan sudah larut dalam mimpinya.

“Bangun..bangunn,” tangan Peter menepuk nepuk pipi tirus Aletta. Segera Aletta membuka matanya perlahan dan menguap dan menoleh ternyata Peter sedang membawa ramuan jamu yang berada di tangannya.
“Kau sudah pulang?”tanya Aletta alisnya terangkat satu.
“Sudah, kau lurus kan kakimu itu akan ku obati dengan ramuan jamu ini.”
Aletta patuh dengan ucapan Peter ia segera meluruskan kakinya dan badannya bersandar di tembok.
Tangan Peter sudah bergelamut dengan ramuan jamu itu ia menaburkan ramuan jamu di kaki Aletta dan memijit kaki Aletta. Aletta melihat keuletan Peter dalam membantu mengobati lukanya. Ia memperhatikan Peter hingga sangat tidak kedip, karena merasa di perhatikan Peter menoleh kearah Aletta ia sangat kaget karena Aletta memperhatikan dirinya sampai tidak berkedip.

“Heii!” ucap Peter sengaja mengagetkan Aletta.
“Ehh-ap-a ,” balas Aletta dengan suara gagap ia sangat kebingungan mencari alasan karena sejak tadi Aletta memperhatikan Peter.
“Kau kenapa memperhatikan ku seperti itu, apakah ada yang salah dengan ku?” tanya Peter kemudian tangan nya kembali memijit kaki Aletta.
Aletta bingung mencari alasan dan menggaruk keningnya yang tidak gatal.
“Tidak, siapa juga yang memperhatikan mu aku—“
“Tidak usah berbohong jelas jelas kau dari tadi memperhatikan ku, apakah aku tampan hingga kau memperhatikan ku sampai tidak berkedip,” balas Peter panjang lebar hingga membuat Aletta bingung mencari alasan lagi.
“Jangan terlalu kepedan kalau jadi orang.”
“Ya sudah tidak perlu di bahas masalah itu, itu lukamu sudah aku obati coba kau gerakkan dikit-dikit dulu,” ucap Peter kemudian ia menuju tempat air untuk mencuci tangannya karena berlumuran ramuan jamu.

Aletta kemudian menggerakkan kakinya rasanya sudah berbeda dengan yang tadi rasa nyeri dan sakit sudah hilang hingga kini ia bisa berdiri. Kemudian ia duduk diatas kursi tadi.

“Sejak tadi kau tidak kenalkan namamu kepadaku, kau asal dari mana?” tanya Peter yang membuat Aletta duduk tegak.
“Kenalkan namaku Aletta Andromeda aku putri kerajaan Andromeda ,” balas Aletta.
Peter kaget dengan ucapan Aletta ia tidak menyangka jika Aletta putri kerajaan yang terkenal. “Beneran kau putri kerajaan Andromeda?” tanya Peter sangat serius.
“Beneran aku nggak bohong.”
“Kau cepat pergi dari sini!” perintah Peter membuat Aletta bingung.
“Kenapa kau menyuruhku begitu?” tanya Aletta ia benar benar kaget dengan perintah Peter.
“Kerajaan Andromeda merupakan kerajaan yang terkenal dengan kekerasan terhadap apapun jika ada yang berani menyentuh atau melawan dirinya, maka tuan Jason Andromeda atau ayahmu tidak segan segan memberikan hukuman jika ada yang melawan dirinya,” ucap Peter panjang lebar.
“Kau tau darimana tentang sifat ayahku?” tanya Aletta ia kira Peter kurang tau tentang kerajaan Andromeda terutama dengan sifat ayahnya.
“Waktu itu desa nelayan mendapatkan musibah banyak orang-orang yang terkena penyakit kulit tetapi tuan Jason tidak memberikan bantuan apapun beliau begitu kurang suka dengan penduduk miskin apalagi desa nelayan yang hanya mayoritas bekerja nelayan maka dari itu warga desa nelayan melelang semua ikan yang mereka tangkap di laut dan di jual di pulau seberang hanya untuk bisa mendapatkan uang untuk membiayai warga desa nelayan menyembuhkan penyakitnya dengan musibah seperti itu warga desa nelayan tidak pernah meminta bantuan mereka kerja keras untuk membiayai kehidupan nya.”
“Waktu itu aku ingin memberikan bantuan kepada warga desa nelayan tapi waktu itu aku ketahuan untuk pergi ke desa nelayan dan rencana ku gagal, maafkan aku,” ucap Aletta ia tau betul memang desa nelayan sangat kerja keras dengan pekerjaannya dan juga tidak pernah meminta bantuan kepada kerajaan Andromeda.
“Tidak apa-apa itu sudah beberapa tahun yang lalu, tapi aku mohon kau pergi dari sini aku tidak ingin mempunyai masalah dengan kerajaan Andromeda pasti akan ada sangkut pautnya dengan desa nelayan.”
“Oke kalau kau meminta mu begitu aku akan pulang sendirian,” ucap Aletta ia sebenarnya malas untuk kembali ke kerajaan apalagi beberapa hari ini ia tidak bertegur sapa dengan ayahnya.
“Kau yakin mau pergi sendirian?”
“Kau kan yang maksa ku begitu, emang kau mau menemani ku?” tanya Aletta ia sebenarnya ketakutan jika berjalan sendirian apalagi berjalan sendirian di hutan.
“Tidak siapa juga yang mau menemani kau,” balas Peter acuh tapi sebenarnya ia juga takut jika Aletta celaka di tengah hutan.
Aletta memalingkan wajahnya ia berdiri dan berjalan meninggalkan desa nelayan.

***

Aletta sudah keluar dari perbatasan desa nelayan ia sudah memasuki kawasan hutan belantara ia sebenarnya sangat ketakutan berjalan sendirian apalagi di hutan belantara seperti ini pasti banyak binatang buas yang akan memangsa nya. Tetapi Aletta berjalan lurus tanpa menengok kebelakang atau pun ke kanan dan ke kiri ia memegang erat ujung baju nya. Tiba-tiba segerombolan serigala putih mengepung Aletta ia benar-benar kaget dan sangat takut sekali jika salah satu serigala putih akan memangsa nya ia tidak mau kejadian tadi menimpanya kembali.

“Aaauuuu,” suara lantang serigala putih itu menggema di hutan belantara yang di ikuti serigala putih lainnya.
Karena sudah merasa terkepung Aletta nekat lari sekencang-kencangnya ia tidak peduli jika serigala putih mengejar nya. Aletta sudah ngos-ngosan ia menengok kebelakang ternyata segerombolan serigala putih itu sudah pergi Aletta menarik napas lega. Lalu Aletta membalikkan badannya melihat serigala putih itu berada di depannya ia sudah tidak kuat lagi untuk lari seperti tadi ia menyerah dan minta tolong sekeras mungkin.

“Tolongggg!” suara Aletta terdengar sangat lantang ia bingung tidak bisa berbuat apa-apa lagi.
Salah satu serigala putih itu menyerang Aletta tetapi Aletta tidak bisa menghindari tangan kanannya sudah hampir di makan oleh serigala putih itu. Tangan nya sudah berlumuran darah ia sudah tidak kuat berdiri apalagi untuk berlari tangannya sudah berbaring lemas.Tiba-tiba..
Pria itu Peter ia membawa beberapa anak panah dan ia berhasil melesatkan beberapa anak panah ke tubuh serigala putih itu. Dengan cepat serigala putih itu berlari dan ada juga yang tergeletak tak berdaya di tengah-tengah hutan.
Peter segera menghampiri Aletta yang tergeletak pingsan.
“Kau cepat naik ketubuhku!” perintah Peter membawa Aletta untuk berdiri tetapi sulit.
Aletta berdiri sedikit-sedikit tetapi ia sudah sangat lemas tiba tiba semuanya berubah menjadi gelap.

Aletta membuka matanya perlahan ia mengamati sekeliling ternyata sudah berada di kamar nya ia tidak ingat kejadian yang tadi setelah Peter mengajak nya pergi dari hutan. Aletta menoleh ke samping terdapat dayang yang sedang menyiapkan makan di atas meja.
“Nona, ini makanan nya sudah saya siapkan,” ucap dayang dan segera berdiri.
“Ya sudah taruh di situ saja nanti aku makan,” balas Aletta dan membenarkan posisi menjadi duduk.
Seusai Aletta makan ia kembali lagi duduk diatas kasur dan memegang tangan nya yang sedang di perban karena bekas gigitan serigala putih yang masih sakit di tangan Aletta.
Ceklek.
Jason berjalan mendekati Aletta ia tahu pasti Aletta sedang marah dengan dirinya karena kejadian kemarin.
“Aletta,” panggil Jason dengan suara lembut.
Aletta tidak menoleh ia berjalan menuju kursi yang tepat berhadapan dengan jendela kamarnya.
“Ayah tahu kamu pasti marah sama ayah tolong maafkan ayah kemarin ayah sangat khawatir kepada mu tetapi ayah tidak bermaksud untuk mengekang mu,” ucap Jason ia benar-benar tidak ingin Aletta marah karena kemarin ia kemarin mengunci Aletta di kamarnya agar tidak pergi dari kerajaan.
“Terus kenapa ayah kemarin kasar kepada ku, jika ayah ingin bermaksud untuk melarang aku pergi seharusnya ayah bicara baik-baik sama aku tidak harus melakukan seperti kemarin,” ucap Aletta hingga air matanya menetes di pipinya ia benar-benar sangat tidak suka dengan perlakuannya ayahnya.
“Ayah itu beda jauh dengan sifat ibu, ibu mempunyai sifat yang lemah lembut ia akan menegur ku dengan bicara baik-baik tidak seperti ayah yang tiba-tiba seenaknya melakukan kasar kepada ku,” ucap Aletta sekali lagi ia ungkapkan apa yang rasakan kepada dirinya.
“Maafkan ayah jika sering buat kamu kecewa, iya ayah akui jika ayah memang memiliki sifat sangat berbeda dengan ibumu ayah memang sering kasar kepada kamu tapi ayah janji ayah tidak akan pernah kasar kepada mu ayah ingin hubungan kita baik-baik dan ayah sudah janji dengan ibumu kita akan menjaga kerajaan Andromeda menjadi lebih baik dan ibumu pasti akan senang jika ayah dan Aletta saling baik dan tidak akan pernah marah,” ucap Jason seraya mengelus pundak Aletta.

Aletta meresapi apa yang di katakan oleh ayahnya ia tidak boleh mengecewakan ibunya ia harus bisa memberikan apa yang terbaik. Aletta membalikkan badannya ia langsung memeluk ayahnya Jason juga memberikan pelukan hangat ke Aletta sebagaimana keadaan ayah dengan anaknya harus saling melengkapi.
“Maafkan Aletta ayah jika Aletta sering tidak sopan kepada ayah ataupun Aletta sering marah-marah kepada ayah tetapi Aletta janji Aletta ingin memberi yang terbaik buat ayah sama ibu,” balas Aletta dan kemudian melepaskan pelukannya.
“Ayah akan mendukung mu selagi itu hal positif.”

***

Satu bulan berlalu Aletta hubungan dengan ayahnya sudah membaik ia sekarang gemar bermain panah di halaman belakang kerajaan setiap hari dari siang hingga matahari tenggelam.
Aletta duduk di atas pusaran batu berjejer ia meneguk segelas air putih. Kemudian ada hal yang terlintas di benaknya, ia teringat dengan Peter seingat Aletta ia melihat Peter menolongi nya waktu di serang gerombolan serigala putih tetapi waktu itu Aletta lemah hingga pingsan dan tidak pernah melihat Peter karena waktu sakit ia tidak boleh keluar dari area kerajaan ayahnya sangat betul-betul menjaga Aletta.
“Aletta,” panggil Jason membuat Aletta melepaskan sendoknya ke piring.
“Iya yah?” tanya Aletta.
“Ayah berencana agar kamu segera menikah dengan seorang pangeran dari kerajaan George ia merupakan pangeran—“
Belum selesai bicara Aletta memotong pembicaraan ayahnya hingga ayahnya sudah emosi.
“Ayah tidak perlu menjodohkan Aletta , Aletta tidak suka di jodoh-jodohkan apalagi di paksa untuk menikah,” ucap Aletta sedetik kemudian ia mendorong kursi dari meja makan dan langsung masuk kedalam kamarnya.
“Tetapi ayah harus menjodohkan Aletta dengan pangeran itu kita merupakan kerajaan yang mempunyai hubungan baik dengan kerajaan George besok pangeran itu dengan ayahnya akan datang,” ucap Jason dengan lantang membuat Aletta menutup telinga.
“Kamu ingat Aletta besok kamu harus siap-siap kita akan sambut kedatangan nya,” ucap Jason sekali lagi lalu meninggalkan kamar Aletta.
Aletta sangat emosi ia benar-benar tidak suka dengan sifat ayahnya yang memaksa kehendak nya Aletta. Tangan Aletta sudah menyentuh vas bunga ia pegang sangat erat hampir vas itu retak.
Pyarrr..
Suara kepingan vas berjatuhan memenuhi kamar Aletta tetapi Aletta tidak peduli ia kemudian melemparkan guling serta bantal nya ia lempar ke segala arah.
Air mata Aletta sudah menetes di pipinya ia duduk di pojokan kamar nya ia nangis atas ayahnya yang memperlakukan nya.

Tiba-tiba kilatan cahaya putih menyilaukan mata Aletta. Sebuah buku tebal bersinar di tengah-tengah kamar Aletta membuat Aletta tertegun.
Sesudah kilatan cahaya itu hilang sebuah buku berada di depan Aletta. Aletta mendekati buku itu ia membuka perlahan kilatan cahaya putih kembali lagi membuat Aletta sangat silau. Tibalah sebuah peri terbang di atas kepala Aletta. Aletta sangat takjub ia benar-benar seperti mimpi.
“Haii Aletta,” sapa peri itu membuat Aletta masih diam terpaku.
“Ha-ii,” balas Aletta sedikit gagap.
“Perkenalkan namaku peri kecil aku datang dari kerajaan peri,” ucap Peri kecil itu dengan senyum hangat tercetak di bibirnya.
“Kau siapa dan asal dari mana?” tanya Aletta.
“Aku peri kecil yang akan menemani mu setiap hari, maukah kamu berteman dengan ku?” tanya peri kecil itu ia sangat ingin mempunyai teman seperti Aletta.
“Aku mau berteman dengan mu asalkan kau baik aku juga bisa baik.”
“Tenang saja aku baik dan bertanggung jawab tapi aku meminta syarat kumohon kau bisa membantu ku,” ucap peri kecil itu wajahnya sudah lesu.
“Syarat apa?” tanya Aletta ia tidak paham apa yang di katakan peri kecil itu.
“Kau bisa membantu ku kembali ke dunia peri tetapi kau harus mengambil satu buku yang berada di hutan belantara daerah kerajaan Andromeda,” ucap peri kecil itu membuat Aletta kebingungan.
Sebuah buku? Mencari di hutan belantara?,batin Aletta.
“Kalau kau bisa mengembalikkan aku ke kerajaan peri aku juga bisa membantu mu untuk menyelesaikan masalahmu, apakah kamu mau?” tanya peri kecil itu Aletta benar-benar kaget kenapa peri kecil itu mengetahui masalah nya.
“Kalau begitu aku setuju temani aku, aku sangat kesepian banyak masalah yang harus ku lewati.”
“Aku setuju, cerita kan masalah mu aku dapat membantu mu.”

Setelah Aletta menceritakan secara detail peri kecil itu mengetahui apa yang di rasakan Aletta sekarang.
“Ya sudah besok kita berangkat sebelum matahari terbit agar ayahmu tidak curiga,” ucap peri kecil itu membuat Aletta mengacungkan jempol nya.
“Tetapi buku itu berada dimana, aku tidak tahu apa-apa tentang buku itu?” tanya Aletta.
“Besok akan kutunjukkan tempat nya kau tenang saja.”
Aletta hanya mengangguk sebagai jawaban.

***

Aletta sudah bangun sejak tadi ia sudah mandi dan berganti pakaian, ia membangun peri kecil itu yang tidur di sebelah Aletta.
“Peri kecil bangunn!” perintah Aletta ia menepuk pipi mungil peri kecil itu.
“Bangun atau akan ku siram air?” tanya Aletta ia sudah membawa sebuah gayung berisi air.
Karena peri kecil itu tidak bangun akhirnya Aletta mencipratkan air itu menggunakan tangan nya mengarah ke peri kecil itu membuat ia kesal.
“Hujannn!” teriak peri kecil itu membuat Aletta tertawa pelan.
Peri kecil itu mengusap wajah nya “Kenapa kau menyiramku air?” tanya peri kecil itu jengkel.
“Kau sih dari tadi aku bangunkan susah sekali,” balas Aletta dengan melipatkan tangannya di atas dada.
“Maafkan aku, aku sangat mengantuk sekali... oh iya kenapa kau membangun kan aku pagi-pagi sekali?”
Aletta menepuk jidatnya ia tidak menyangka peri kecil itu bisa sepikun ini padahal tadi malam mereka berencana besok pagi pergi ke hutan.
“Kita kan harus ke hutan sebelum ayahku bangun... ayo kita pergi sekarang!” ajak Aletta ia langsung berjalan keluar kamar di ikuti peri kecil itu.

Aletta sudah tiba di hutan yang kemarin ia di kepung oleh segerombolan serigala. Aletta sejak tadi sibuk mencari buku yang di perintahkan oleh peri kecil itu. Ia beberapa kali beristirahat sudah 10 menit yang lalu matahari terbit. Peri kecil itu sudah mencari tetap saja tidak ketemu.
“Apakah buku itu ketemu?” tanya Aletta sedangkan peri kecil itu wajahnya sudah murung.
Aletta mendekat kan tubuh nya ia memberi sapu tangan untuk mengusap wajah peri kecil itu yang sudah menetes kan air matanya.
“Makasih,” balas peri kecil itu dan menerima sapu tangan Aletta.
“Jangan menangis akan ku usahakan sekuat tenaga untuk membantu mu.”

Aletta berjalan ia masih mencari buku yang di maksud peri kecil itu. Tiba-tiba suara orang berjalan membuat Aletta menoleh tapi ia tidak menemukan siapa-siapa ia takut sekali.
Tepukan pundak membuat Aletta menoleh.
“Aaaa!!” jeritan Aletta membuat seseorang itu mendekap mulut Aletta.
Aletta melepaskan tangannya ia menatap jengkel kearah nya.
“Peter kenapa kau disini?” tanya Aletta jengkel.
“Aku sedang mencari dedaunan di hutan ini, kalau kamu sendiri mengapa di sini?”
“Aku sedang mencari buku tentang peri,” balas Aletta sedetik kemudian ia berjalan ke kanan dan kiri mencari buku itu.
“Aletta,” suara peri kecil itu membuat Aletta mendonggak kepala nya ia masih melihat raut wajah sedih pada peri kecil itu.
“Maafkan aku peri kecil dari tadi aku tidak menemukan,” ucap Aletta.
“Tidak apa-apa Aletta aku sudah rela jika aku memang tidak akan pernah kembali dalam kerajaan peri tetapi ibuku pernah berkata jika kamu tidak bisa memiliki apa yang kamu inginkan kamu jangan menyerah dan rajin dalam membantu seseorang,maka jika kau ada masalah aku bisa membantu sepenuh usahaku,” ucap peri kecil itu membuat Aletta tersenyum manis.
“Ini siapa?”tanya peri kecil itu sedangkan Aletta ia lupa belum memperkenalkan kepada Peter.
“Ini namanya Peter ia merupakan seorang dari desa nelayan,” ucap Aletta sedangkan peri kecil itu mengangguk paham.
Peter tersenyum kearah peri kecil itu ia mungkin merasa senang karena dapat mempunyai banyak teman.
“Kenalkan namaku peri kecil aku dari kerajaan peri,” ucap peri kecil itu.

Mereka duduk di atas rerumputan di depan sebuah danau mereka sangat asyik mengobrol hingga lupa ini sudah matahari tenggelam.
“Ini sudah menjelang malam apakah kau tidak pulang?” tanya Peter sedangkan Aletta masih bingung karena ia sangat kecewa sifat ayahnya.
“Tidak aku mau tinggal di sini saja, peri kecil temani aku tidur di sini ya?” tanya Aletta membuat peri kecil itu senyum bahagia karena ia senang jika tidur di luar ruangan.
“Kalau ayahmu tahu kamu tidur di sini apakah ayahmu tidak marah?” tanya Peter membuat Aletta menggeleng pelan.
“Aku lagi malas berurusan dengan ayah tolong jangan bahas masalah ini aku ingin bahagia dalam seharian.”
“Ya sudah aku ikut tidur di sini biar aku bisa menjaga kalian takutnya serigala putih itu datang kembali, nanti biar aku yang buatkan tenda dari sisa dedaunan.”

Sesudah membuat tenda dan api unggun untuk menghangatkan badan Aletta dan Peter duduk di atas jejeran batu dan menikmati keindahan danau serta angin malam sementara peri kecil sudah tidur duluan.
“Dari tadi kau sangat tidak bersemangat apakah kau ada masalah?” tanya Peter memecah keheningan sedari tadi.
“Sebenarnya aku ada masalah dengan ayah tetapi kau mau mendengarkan keluh kesah ku?” tanya Aletta sedangkan Peter mengangguk sebagai jawaban.
“Ayahku ingin menjodohkan aku dengan pangeran dari kerajaan George tetapi aku tidak suka di jodohkan apalagi aku juga tidak kenal dengan pangeran George.”
“Jika kamu merasakan seperti keadaan ku apakah yang ingin kamu lakukan?”tanya Aletta.
“Sama seperti mu pasti akan marah tetapi jika apa yang di lakukan orang tua untuk anaknya pasti mereka punya harapan masing-masing jadi setidaknya kita melakukan semampu seseorang.”
Aletta melungkupkan kepala nya ke bawah ia sangat bersalah kepada ayahnya sebagaimana pun ayahnya satu-satunya orang tuanya.
Aletta meletakkan badannya di tenda ia melempit jaket nya agar menjadi bantal untuk tidur sementara Peter tidur di luar dan menjaga api unggun sementara peri kecil itu tidur pulas di samping Aletta.

***

Aletta sudah memakai dress berwarna putih dengan ukuran panjang sampai mengenai lantai ia terlihat begitu sangat cantik rambut nya yang panjang terurai di tubuhnya wajahnya sudah terlihat cantik dengan olesan make-up.
Namun Aletta merasa sedih hari ini juga ia bertunangan dengan pria yang di jodohkan oleh ayahnya ia tidak mau membuat ayahnya sedih walaupun ia tidak mencintai laki-laki yang di jodohkan oleh ayahnya.
Ceklek.
Jason muncul dari balik pintu ia tertegun melihat wajah cantik putri satu-satunya ia tersenyum akhirnya Aletta ingin menuruti keinginan nya.
“Aletta kau sangat cantik pasti calon suami kamu tertegun melihat kecantikan mu,” ucap Jason sedetik kemudian Aletta memeluk Jason dan Jason membalas pelukan putrinya.
“Makasih ayah semoga aku bahagia dengan pilihan ayah,” balas Aletta tetapi dalam hatinya ia masih sedih dengan apa keinginan ayahnya.
Barisan orang-orang berjejer menuju kerajaan Andromeda pangeran bernama Noah George tampak tampan dengan busana jas berwarna hitam wajahnya terlihat sangat tampan sementara di samping nya terlihat John George- ayahnya.
Kerajaan Andromeda menyambut ramah dengan kedatangan kerajaan George banyak penduduk sekitar yang ingin menyaksikan pernikahan putri kerajaan Andromeda dan putra kerajaan George.
“Aletta ayo kita ke depan kerajaan George sudah menunggu kedatangan kita,”ucap Jason kemudian Aletta mengangguk dan mengikuti langkah kaki Jason.
Aletta duduk di kursi di samping nya terlihat Noah yang tampak tampan tetapi Aletta sungguh tidak mencintai nya rasa nya berbeda ia begitu bisa menangkap jika Noah merupakan ada maksud yang berbeda selain untuk meminang Aletta.
“Haii Aletta istri tercinta ku,” sapa Noah kemudian Aletta mengangguk dan tersenyum.
“Semua orang melakukan berdansa apakah kau mau berdansa dengan ku?” tanya Noah.
“Maaf aku tidak terlalu suka berdansa,” ucap Aletta menolak tegas.
“Ayolah kita bahagia dalam pernikahan kita,” ajak Noah lalu tangan sudah menggenggam Aletta.
Aletta mau tidak mau menuruti keinginan Noah. Ia berdansa di tengah-tengah suasana alunan suara yang membuat mereka larut dalam berdansa.

Dua bulan Aletta melewati perjalanan hidupnya dengan Noah. Terkadang Noah sering kali membuat nya tersenyum dan tertawa. Tetapi lama-kelamaan sifat Noah kelihatan ia terlihat ingin mengambil seluruh harta dan menjadi pangeran kerajaan Andromeda. Aletta sudah tahu apa yang di pikirku Noah tetapi ia tidak bercerita kepadaku siapun.
“Peri kecil temani aku ke hutan siapa tahu kita dapat menemukan tumbuhan untuk menghilangkan penyakit ayah,” ucap Aletta, bohong sebenarnya ia ingin bertemu Peter untuk meminta maaf atas perlakuan sifat ayahnya yang telah menyakiti perasaan Peter karena waktu itu Peter di tuduh oleh ayahnya karena di kira menculik Aletta dan melayangkan beberapa tinjauan ke tubuh Peter membuat Aletta mempunyai rasa bersalah kepada Peter.
Seminggu yang lalu ayah Aletta jatuh sakit membuat Aletta sangat bersedih ia merawat ayahnya sendirian. Noah dan tuan John sedang kembali kerajaan George mungkin sedang merencanakan hal busuk.
Aletta mengendarai kuda ia sangat lincah dalam berkuda di ikuti peri kecil yang berada di belakangnya. Aletta berhenti ia turun dari kudanya jemu berjalan melihat tumbuhan untuk menghilangkan penyakit ayah nya.

Aletta sudah mengelilingi hutan tetapi tidak menemukan tumbuhan itu tetapi ia melihat Peter. Ya benar ia tidak salah melihatnya pasti itu Peter.
“Peter!” teriak Aletta, pria itu menoleh dengan pandangan datar.
“Haii,” sapa Aletta.
“Aletta, kau apa kabar?” tanya Peter memberikan Aletta lega takut nya Peter akan mendiamkan Aletta sendirian.
“Baik, kalau kau gimana?”
“Baik juga.”
“Maafkan aku waktu kejadian ayahku telah menuduh mu yang tidak-tidak tolong maaf—“
“Aku sudah memaafkan nya lupakan soal itu.”
Aletta tersenyum lega.
“Kau sedang apa disini?” tanya Peter.
“Sedang mencari tumbuhan untuk menghilangkan penyakit ayah kalau kau sedang apa di sini?”
“Seperti biasa aku sedang berburu hewan, emang tuan Jason sakit apa?”
“Badannya sulit di gerakkan seperti di ikat dengan rantai tetapi aku tidak tahu ayahku bisa begitu karena apa kemarin aku sudah berfikir dan mencari tahu kenapa ayah seperti itu tetapi pikiran ku tidak dapat menemukan petunjuk.”
“Aku mempunyai tetangga yang dapat menemukan petunjuk seseorang terkena penyakit namanya aki Abu ia sudah terkenal di desa nelayan jika kamu tidak keberatan besok aku dengan aki Abu akan datang je kerajaan Andromeda.”
“Tidak keberatan sama sekali, terimakasih Peter.”
“Sama-sama.”

***
Aki Abu sudah mulai berkonsentrasi dengan pikiran 15 menit berlalu ia menemukan petunjuk.
“Bagaimana aki, apakah penyakit ayah bisa di sembuhkan?” tanya Aletta kemudian aki Abu menarik napas.
“Bisa di sembuhkan asalkan dengan ada syarat: pertama, tuan Jason harus bersikap baik dan ramah ke semua orang jika berani melanggar maka akan ada sebuah bencana besar di kerajaan Andromeda dan kedua, tuan Jason harus meminta maaf atas segala sikapnya yang telah menyakiti perasaan seseorang atau bersikap seenaknya dengan orang lain,” ucap aki Abu menjelaskan.
“Baik aki aku akan membuat ayah sembuh lagi.”
Ceklek.
Noah muncul dengan tuan John ia terlihat sangat kaget dengan keberadaan aki Abu dan Peter.
“Siapa kau berani-berani nya kau datang kemari!” ucap Noah di susul suara tuan John.
“Mau apa kalian datang kesini ha?!?” bentak tuan John.
“Aku yang meminta mereka kesini untuk mendapatkan petunjuk penyakit ayah jika kalian merasa keberatan dengan keberadaan mereka maka marahi lah aku karena aku yang mengajak mereka ke sini,” ucap Aletta membuat Noah dan tuan John bungkam.
“Maafkan jika kedatangan kami menganggu anda, saya permisi,” ucap Peter dan aki Abu menuju keluar kamar.

Kerajaan Andromeda sudah hancur tak bersisa. Kemarin kerajaan George yang membakar membuat Aletta dan ayahnya hampir berpisah. Tuan Jason sudah sembuh dari penyakitnya ia juga sudah bersikap baik ke semua orang dan meminta maaf kepada penduduk sekitar atas sikap selama hidupnya dan juga meminta maaf dengan tulus kepada Peter karena waktu itu ia menuduh Peter yang tidak-tidak.
Jason sudah mengetahui jika biang kerok nya merupakan tuan John dengan Noah mereka sama-sama licik untuk menghancurkan kerajaan Andromeda banyak yang tidak selamat atas kebakaran kemarin.
“Ayah ini teh nya di minum dulu,” ucap Aletta membawa secangkir teh hangat.
“Makasih Aletta.”
“Maafin ayah membuat kita menjadi seperti ini ayah tidak menyangka bahwa pangeran Noah mempunyai si—“
“Tidak apa-apa ayah, Aletta juga sudah memaafkan ayah kita bangun dan berjuang membuat kerajaan Andromeda bangkit lagi dan masalah tuan John dengan pangeran Noah kemarin Peter dengan Aletta sudah meminta penduduk sekitar untuk membantu mencarikan mereka agar mendapatkan hukuman.”
“Terima kasih Aletta, ayah bangga mempunyai anak seperti kamu.”
Aletta tersenyum manis.

Tiga tahun lamanya..
Akhirnya kerajaan Andromeda kembali lagi seperti semula kerajaan menjadi lebih baik dari sebelumnya prajurit juga dayang sudah kembali bekerja menjadi bagian dari keluarga kerajaan Andromeda.
“Ayah ingin bicara serius dengan mu,” ucap Jason membuat Aletta berhenti menjahit gaun karena sekarang Aletta sudah pandai membuat gaun dan beberapa bulan sekali membuat pameran bertema gaun.
“Iya ayah mau bicara apa?” tanya Aletta.
“Apakah kau menyukai Peter?”
“Kenapa ayah tanya seperti itu?”
“Kemarin waktu pameran gaun kau dengan Peter selalu bersama kalian bekerja membuat pameran banyak yang datang dan kalian juga sering melemparkan senyum dan tertawa bahagia membuat kalian seperti orang pacaran.”
“Sebenarnya Peter kemarin sudah menanyakan jika ia menjadi suami ku apakah ayah setuju atau tidak?”
“Ayah setuju saja dengan pilihan mu semoga tidak mengecewakan.”
“Beneran yah?” tanya Aletta sekali lagi ia benar-benar tidak menyangka ayahnya menyetujui nya.
“Iya nanti urusan pernikahannya biar ayah yang urus.”
“Terima kasih yah.”
“Sama-sama Aletta.”

2 minggu kemudian...
Aletta sudah cantik ia memakai gaun pengantin berwarna merah muda sementara itu Peter memakai jas berwarna hitam mereka layaknya pengantin sangat romantis saling tersenyum dan tertawa bahwa hari ini menjadi hari paling indah dari pada hari-hari sebelum nya.
Aletta dan Peter sudah resmi menikah menjadi suami dan istri. Mereka saling bertukar cincin dan memasang kan ke jari manis mereka. Dan rasa ceria sudah jelas pada wajah mereka. Tuan Jason sangat bahagia putrinya mendapatkan suami yang baik dan bertanggung jawab serta dapat menafkahi keluarga.
“Tolong perhatikan dan dengarkan baik-baik!” perintah Jason membuat seluruh pengunjung memperhatikan nya dan Aletta yang sedang berdansa dengan Peter menjadi terhenti karena perintah dari ayahnya.
“Hari ini juga kita akan bahagia dan tidak boleh ada rasa sedih kita rayakan dengan senang gembira,” ucap Jason membuat seluruh pengunjung bergemuruh tepuk tangan.
“Dan hari ini juga tahta kerajaan Andromeda akan di berikan oleh Peter dan menjadi tuan kerajaan Andromeda dan layaknya seorang pangeran Peter,” ucap Jason membuat Aletta dan Peter sangat takjub mereka berjalan mendekati ayahnya.
Jason melepaskan mahkota bertulis 'ANDROMEDA' dan metakkan di lingkaran kepala Peter membuat semua orang bertepuk tangan.
“Selamat Peter kamu menjadi pangeran kerajaan Andromeda yang akan menjadi tuan dari seluruh pasukan Andromeda semoga kamu dapat menjalankan tugas saya menjadi lebih baik,” ucap Jason membuat Peter selalu bersyukur.
“Terima kasih tuan Jason yang sudah mempercayai saya menjadi pangeran kerajaan Andromeda dan semoga saya dapat menjalankan tugas semampu saya menjadi lebih baik dan saya berjanji akan melindungi kerajaan Andromeda dari apapun itu dan saya berjanji akan menjadi suami Aletta seumur hidup saya.”

Layaknya sebuah kebahagiaan akan ada pada diri kita sendiri tetapi itu tidak dapat kita ketahui kapan, dimana,dan bagaimana karena semua kebahagiaan hanya Tuhan yang tahu.

~Tamat ~

Karya: Gherriya Zalza - Purworejo

Post a Comment

2 Comments

  1. Sukak😍
    Tempat baca cerpen online yang kece abis❤️
    Ditunggu next cerpennya kak

    ReplyDelete