![]() |
Source: Pinterest.com |
Setelah mempelajari materi Fiksi tentunya kita juga harus mempelajari materi Non-Fiksi ya, supaya belajarnya tidak setengah-setengah.
Langsung saja...
Non-fiksi adalah klasifikasi untuk setiap karya informatif (sering kali berupa cerita) yang pengarangnya dengan itikad baik bertanggung jawab atas kebenaran atau akurasi dari peristiwa, orang, dan/atau informasi yang disajikan.
Buku non-fiksi dibuat berdasarkan pengamatan dan data maka isi dari buku tersebut harus memiliki fakta-fakta. Oleh karena itu, buku nonfiksi sering dijadikan sumber informasi oleh para pembaca
Berikut ciri-ciri penulisan non-fiksi
1. Ditulis Menggunakan Bahasa Formal.
2. Cara penyampaiannya.
3.Menggunakan Metode Penulisan Denotatif.
4.Faktual/Fakta.
5.Berbentuk Tulisan Ilmiah Popular.
6. Menyajikan temuan baru atau penyempurnaan temuan yang sudah ada.
Unsur-unsur penulisan non-fiksi
1. Bagian judul buku.
2. Rincian subbab buku.
3. Judul subbab.
4. Cara penyajian isi buku.
5. Bahasa yang digunakan.
6. Sistematika penulisan.
Isi buku.
Adapun contoh karangan non-fiksi antara lain:
1. Otobiografi.
2. Esai.
3. Opini.
4. Memoar.
5.Junal.
6. Biografi.
7. Buku pedoman.
8. Karya tulis ilmiah (skripsi, tesis, disertasi)
Manfaat karangan non-fiksi
1. Mengisi Waktu Luang
2. Sarana Pengembangan Diri
3. Mencegah Kepikunan
4. Mencegah Alzheimer
5. Menambah Konsentrasi
6. Menambah Wawasan
7. Menambah Pemahaman Terhadap Sesuatu
8. Melatih Kemampuan Berpikir
Nah, berikut perbedaan teks fiksi dan non-fiksi:
Semoga bermanfaat ^^
0 Comments