![]() |
Source: Pinterest.com |
Awal mula, Mutiara hanya lah seorang wanita berumur 12 tahun, yang dapat dikategorikan belum terlalu paham dengan agama. Bahkan masih sering sekali yang namanya buka tutup jilbab. Kemana-mana hanya memakai baju kaos serta celana lepis dan rambut terurai. Mutiara belum terlalu mengerti, arti jilbab di era masa muda ini.
Ada masanya Mutiara beranjak dewasa berumur sekitar 18 tahun, Mutiara mulai berfikir. Mau jadi wanita yang seperti apa Mutiara dimasa depan? Mau jadi wanita yang bagaimana ketika Mutiara beranjak dewasa hingga ke remaja? Agh, itu sudah terfikir dan terlintas di fikiran Mutiara. Hati kecil Mutiara pun berbisik, “ayo aku harus lebih baik, mencoba mengistiqomahkan berhijab,aku jangan mudah menyerah dengan hijrah, aku yakin aku pasti bisa!”.
Alhamdulillah mutiara mengikuti bisikan dari hati kecilnya. Ia mulai mengoleksi gamis, jilbab lebar, serta memakai kaos kaki agar auratnya tertutup seperti para wanita muslimah pada umumnya. Hal tersebut pun dirasakan oleh keluarga besarnya. Lalu ketika malam hari tiba, Mutiara bersenandung dan berbagi cerita dengan seorang wanita yang sangat ia cintai melebihi dari apapun yaitu ibunya.
Mutiara memulai obrolan dengan mengatakan. “bu, mutiara ingin menjadi seorang wanita yang berkarir syurga” lalu ibu menjawab, “Masya Allah, berkarir syurga yang seperti apa yang Mutiara inginkan?". Kemudian Mutiara menjawab dengan penuh senyuman “berkarir syurga seperti ibu, ibu yang menjadi madrasah pertama untuk anak-anak ibu, ibu selalu melaksanakan ibadah tepat waktu, ibu menjadi koki dalam keluarga, dan sebagai accounting yang mengatur segala macam keuangan di dalam rumah tangga, serta ibu juga adalah manajemen di setiap keadaan maupun kondisi keluarga.
Mutiara ingin seperti ibu. Berkarir syurga dengan meraih predikat istri shalihah dan menjadi teladan untuk anak-anak Mutiara kelak. Doakan Mutiara bisa seperti ibu ya bu. Tanpa mengenal kata lelah, menyerah dan memberikan yang terbaik untuk keluarga. Ibu pun mengelus bagian kepala mutiara dan berkata “Aamiinn ya Rab, semoga segala keinginan mutiara tercapai ya nak".
Pesan Ibu “Percayalah bahwa urusan dunia sudah dijamin oleh Allah SWT, tetapi urusan akhirat bagaimana kita akan menyikapinya dan menjadikan kita sebagai umat terbaik di setiap alur cerita yang kita telusuri sepanjang hidup sampai hari tua dan ajal menjemput nanti”.
Mutiara pun memberikan pelukan hangat untuk sang ibu, dan berkata. “Mutiara akan kejar karir itu bu, dan Mutiara akan mendapatkan predikat istri shalihah di masa hidup yang Mutiara arungi sampai final nanti. Terimakasih ibu atas segalanya hingga Mutiara bisa menjadi wanita seperti ini, Mutiara sayang ibu melebihi dari diri Mutiara sendiri”.
Note :
Ketika ingin menjadi wanita yang berkarir syurga, bukan hanya mengejar materi. Memang benar, ibu yang cerdas akan melahirkan generasia-generasi yang cerdas. Tetapi cerdas yang seperti apa disini ? cerdas hanya urusan dunia kah ? atau dengan akhiratnya juga. So, jadilah wanita yang berkarir syurga dan menyandang predikat istri shalihah. See you^^
#ZahrapediaBerkarya
Oleh: Fifi Lita Cahyani (Mahasiswa IAIN Metro)
2 Comments
Keren,,,
ReplyDeleteMenginspirasi sekali❤️
ReplyDelete