Virus Corona adalah virus yang pada awalnya muncul di China. Virus ini dapat menyebabkan penyakit pada hewan atau manusia. Virus corona dapat menyebabkan infeksi pernafasan mulai dari flu biasa disertai batuk dan sakit tenggorokan sampai penyakit yang lebih parah seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). Hadirnya virus corona di Indonesia memberikan dampak yang begitu besar. Bahkan, virus corona telah melumpuhkan berbagai aspek seperti halnya ekonomi, kesehatan, politik, sosial budaya, dan berbagai aspek lainnya. Penyebarannya yang begitu cepat menyebabkan virus ini mampu melumpuhkan berbagai aspek kehidupan dalam waktu yang cukup singkat. Kekuatan pondasi suatu negara diuji, bahkan negara besar seperti Amerika Serikat, Inggris, Jerman, China, Korea Selatan, Jepang, Spanyol, Italia, dan beberapa negara besar lainnya harus terpelanting akibat adanya pandemi COVID-19.
Sama seperti hal nya negara lain, Indonesia pun terkena dampak dari adanya virus corona ini. Persebaran yang bisa dibilang cukup cepat dalam waktu singkat melumpuhkan berbagai aspek kehidupan. Salah satu aspek yang sangat terlihat dan paling dirasakan dampaknya ialah aspek ekonomi. Banyak perusahaan yang mengalami penurunan omset, defisit yang semakin membengkak, atau bahkan mengalami kebangkrutan khususnya bagi usaha menengah kebawah. Banyak solusi dan upaya yang sudah dilakukan oleh pemerintah maupun berbagai elemen masyarakat untuk mengatasi hal ini. Namun, semua upaya yang telah dilakukam belum dapat mengembalikan stabilitas ekonomi. Hal tersebut dikarenakan fokus utama penyelesaian masalah masih bercabang. Di samping stabilitas ekonomi yang sangat penting untuk kelangsungan hidup, di lain sisi penyebaran virus corona juga harus segera diputus mata rantai penyebarannya, karena jika hanya fokus pada permasalahan ekonomi saja justru hal tersebut akan semakin memperburuk keadaan dan persebaran virus corona tidak dapat dikendalikan.
Selain aspek ekonomi yang melumpuhkan hampir semua negara di dunia, ternyata kekuatan pondasi, ideologi, dan dasar suatu negara juga sedang diuji. Kekuatan pondasi suatu negara menentukan langkah suatu negara untuk bertahan dari segala kondisi. Tanpa adanya kekuatan pondasi pada suatu negara ditambah dengan persebaran virus corona yang sangat cepat tentunya akan memporak-porandakan negara tersebut. Hal tersebut dapat dilihat dari negara Italia. Kekuatan pondasi yang tidak terlalu kuat dan sistem liberal yang bebas menyebabkan masyarakat tidak terlalu mengindahkan himbauan pemerintah pada saat awal penyebaran virus corona. Jumlah kematian di negara tersebut pun melonjak tinggi hanya dalam beberapa hari. Bahkan, kasus kematian tertinggi akibat virus corona ini mencapai 1000 jiwa lebih setiap harinya. Hal ini menandakan bahwa kekuatan suatu pondasi suatu negara juga memiliki peran penting dalam menghadapi pandemi COVID-19.
Pancasila sebagai dasar negara, ideologi, dan falsafah bangsa Indonesia kini juga sedang diuji dengan adanya virus corona. Kesaktian pancasila sebagai dasar negara tidak perlu diragukan lagi. Berbagai permasalahan yang pernah terjadi di Indonesia sudah pernah dilalui Indonesia. Namun berbeda dengan pandemi yang saat ini tengah terjadi. Walaupun pernah ada serangan berbagai virus seperti flu burung dan flu babi pada beberapa tahun silam, masa pandemi yang sekarang terjadi tentu sangat mengkhawatirkan. Persebarannya yang begitu cepat dan sudah membunuh ratusan ribu manusia di muka bumi ini, tentunya ini bukanlah hal sepele. Namun, Pancasila seperti tak pernah kehilangan cara dalam membantu menyelesaikan permasalahan di negara ini. Nilai-nilai yang terkandung di dalam setiap butirnya memiliki makna yang cukup luas. Mungkin, tidak akan pernah terbayangkan bagaimana Pancasila mampu menyelesaikan masalah penyebaran virus corona yang notabene ada pada bidang kesehatan.
Pada sila pertama, yaitu “Ketuhanan Yang Maha Esa” selalu menjadi sumber kekuatan utama. Bangsa Indonesia dengan berbagai macam agama yang ada selalu meyakini akan kekuatan Tuhan yang tidak perlu diragukan lagi. Adanya pandemi ini justru menguatkan nilai yang terkandung pada sila pertama pancasila. Semua orang menjadi lebih dekat lagi dengan Tuhannya. Pada sila kedua dan ketiga, yaitu “Kemanusiaan yang adil dan beradab” serta “Persatuan Indonesia” menunjukan peran nyata adanya pancasila kala menghadapi masa pandemi ini. Semua elemen masyarakat dari elemen terbawah sampai tertinggi semua berjibaku melawan virus corona. Rasa kemanusiaan pun kian tumbuh pada masyarakat. Kesenjangan sosial bukan lagi penghalang antara golongan atas dan bawah. Semua orang bersatu untuk keadaan yang lebih baik. Pada sila keempat dan kelima dimana kerjasama antar berbagai elemen, antara si penderita dan non penderita, semua bekerjasama untuk saling menguntungkan satu sama lain. Berbagai bantuan baik dari pemerintah maupun elemen masyarakat mengalir kepada masyarakat yang membutuhkan bantuan sebagai efek dari adanya pandemi. Tentunya semua ini tidak akan terjadi begitu saja tanpa menjiwai nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila. Pancasila memiliki peran penting dikala pandemi COVID-19. Keberadaannya sebagai dasar dan ideologi Indonesia tentunya menjadi sesuatu hal yang patut kita syukuri. Nilai-nilai Pancasila yang akhir-akhir ini kian pudar kini mulai terlihat kembali dengan adanya pandemi ini.
Semoga dengan adanya pandemi ini dapat memberikan pelajaran berharga bagi bangsa Indonesia. Banyaknya hikmah yang dapat dipetik tentu tidak bisa dipungkiri. Mengeluh dengan keadaan susah seperti saat ini bukanlah pilihan. Tetapi dengan menjiwai nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila akan meringankan beban yang sekarang sedang dipikul. Tentunya dengan ikhtiar dan senantiasa berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa, pandemi COVID-19 yang sedang melanda akan segera berakhir.
Karya : Diki Nurmawan, STKIP Al Hikmah Surabaya, Jalan Kebonsari Elveka V Surabaya
0 Comments