Anggrek, Si Cantik Nan Menarik || Zahrapedia Artikel 2020

Zahrapedia Artikel 2020 - Anggrek merupakan tanaman epifit yang hidup menempel pada tumbuhan lain, seperti pohon manga dan rambutan. Tanaman ini sangat sering kita jumpai sebagai tanaman hias, baik di luar rumah maupun di dalam rumah. 

Ya, tanaman ini mempunyai daya tarik tersendiri karena bentuk dan warnanya sangat indah dan menarik hati, membuat jatuh hati dan menyejukkan bagi siapa saja yang melihatnya. Tak heran jika banyak orang yang menjadikan Anggrek sebagai hiasan dekorasi rumah, baik itu outdoor maupun indoor. 

Aggrek kini menjadi salah satu usaha budidaya tanaman hias yang banyak dikembangkan oleh para pengusaha agribisnis, karena peminat tanaman ini bisa dibilang cukup banyak dan biasanya datang dari kalangan ekonomi menengah ke atas. 

Untuk harga, biasanya bervariasi tergantung jenis dan umur tanaman. Dan biasanya Anggrek yang sudah berbunga bisa jadi lebih mahal harga jualnya di pasaran. Namun, harga yang ditawarkan memang sebanding dengan kesulitan-kesulitan yang dihadapi selama proses budidaya Anggrek. 

Memang, merawat Anggrek ini gampang-gampang susah ya, Sobat. Jadi tak heran apabila tanaman cantik yang satu ini harganya cukup mahal, hehehe. 

Credit picture: M.merdeka.com

Pasti Sobat penasaran kan, apa saja jenis-jenis Anggrek yang banyak ditanam sebagai tanaman hias? 

Nah, Zahrapedia bakal kasih tau nih beberapa jenis Anggrek yang dijamin bakal bikin kamu jatuh cinta. Dilansir dari Rukita.co, beberapa jenis Anggrek yang khas dari Indonesia adalah seperti yang ada di bawah ini. Check it out! 

1. Anggrek Bulan 

Anggrek yang satu ini merupakan salah satu jenis Anggrek yang paling popuer di Indonesia karena kecantikannya. Anggrek yang mempunya nama latin Phalaenopsis amabilis ini merupakan puspa pesona Indonesia yang berkembang secara luas di Kalimantan Barat. 

Bunga ini dinamakan Anggrek Bulan karena warnanya seperti rembulan di malam hari. Umumnya Anggrek Bulan berwarna putih dengan corak putih dan merah di dalamnya. Anggrek Bulan juga tak memerlukan banyak cahaya matahari hanya sekitar 4 jam dalam sehari, jadi mudah untuk dirawat di rumah, ya. 

2. Anggrek Hitam 

Anggrek yang mempunyai nama latin Coelogyne pandurate ini banyak terdapat di Kalimanta dan Sumatera Utara. Kini, Anggrek Hitam menjadi maskot Provinsi Kalimantan Timur. Jenis Anggrek ini sangat sulit ditemukan sehingga harganya mahal. 

Sesuai namanya, bunga ini memiliki kelopak bunga yang berwarna hitam yang sedikit berbulu dengan corak hijau. Terdapat pula Anggrek Hitam Papua yang beraroma lebih semerbak serta warna berani dengan kombinasi hitam dan ungu. 

3. Anggrek Bulan Bintang 

Anggrek Bulan Bintang atau bernama latin Paraphalaenopsis denevei ini berasal dari Kalimantan dan biasanya berada di dekat aliran sungai. Kenapa disebut bulan bintang? Ternyata kelopaknya berjumlah lima seperti bintang, namun bagian tengahnya berbentuk bulat seperti bulan. 

Bunga ini cukup sulit dicari sehingga banyak orang berlomba-lomba untuk membudidayakannya. Kelopak Anggrek Bulan Bintang berwarna putih dengan corak kuning. Ada juga yang memiliki kelopak kuning dengan corak ungu. 

4. Anggrek Selop 

Anggrek jenis ini sering disebut sebagai tanaman endemik di Jawa Timur karena berasal dari lereng Gunung Semeru. Nama latinnya adalah Paphiopedilum glaucophyllum

Ciri-ciri Anggrek Selop adalah 4 helai kelopaknya terbagi dari dua kelopak utama dan 2 kelopak samping serta satu labellum (atau bisa disebut lidah). Bentuk lidahnya menyerupai kantung semar, namun sering dinilai menyerupai selop. Umumnya labellum ini berwarna ungu dengan corak totol-totol. 

Tips: rusak labellum dari bunga sesudah proses penyilangan agar tidak ada serangga yang datang mengganggu. 

5. Anggrek Kebutan 

Anggrek Kebutan atau bernama latin Ascocentrum miniatum merupakan spesies yang dilindungi di Indonesia. Bunga anggrek ini ditemukan di daerah Jawa dan Sumatra. 

Warna bunga ini sangat indah karena oranye mencolok. Berbeda dari jenis anggrek lainnya, dalam satu tangkai Anggrek Kebutan terdapat beberapa bunga kecil-kecil. Jika kamu mau membudidayakannya, taruh anggrek ini di bawah bayangan dan pastikan suhu udara di tempatmu lembap karena anggrek ini suka kelembapan. 

6. Anggrek Hartinah 

Kenapa nama anggrek ini tidak asing, ya? Anggrek Hartinah diambil dari nama ibu negara Tien Soeharto yang meninggal 28 April 1996 silam. Beliau memang berjasa dalam mengembangbiakkan jenis anggrek ini sehingga namanya pun diabadikan. 

Anggrek bernama latin Cymbidium hatinahianum merupakan tanaman endemik Sumatra Utara. 

Bunga ini merupakan anggrek tanah yang tumbuh merumpun dan bunganya berbentuk bintang dengan kelopak dan mahkota yang sama besar. Umumnya permukaan atas bunga ini berwarna ungu dengan gradasi ke krem. Cantik sekali, bukan? 

7. Anggrek Bibir Berbulu 

Anggrek ini asli dari Indonesia meski kalah populer dibanding anggrek hitam. Dengan nama latin Coelogyne speciosa, bunga ini tumbuh di hutan hujan tropis sehingga tersebar merata di Sumatra, Jawa, Kalimantan, dan Nusa Tenggara. 

Kenapa anggrek ini disebut bibir berbulu? Bagian labellum-nya yang besar dan berbulu membuatnya terlihat seperti bibir yang berbulu. Warna dasar dari labellum-nya putih hingga hijau muda dengan warna cokelat di bagian tengah dan warna putih di ujungnya. Menarik banget, kan? 

8. Anggrek Kantung Kolopaking 

Bunga anggrek ini kian menjadi tumbuhan langka dan dilindungi. Nama ilmiah Anggrek Kantung Kolopaking adalah Paphiopedilum kolopakingii Fowlie dan merupakan tumbuhan endemik Kalimantan Tengah. 

Bunganya berukuran besar, mencapai 16 cm dengan warna kelopak putih atau kuning dan semburat cokelat kemerahan. Labellum-nya juga besar seperti anggrek selop, hanya warna dan coraknya sama dengan kelopak bunga. 

Sayangnya, jenis anggrek ini tidak banyak dibudidayakan karena bibitnya susah ditemukan akibat deforestasi (penebangan hutan). 

9. Anggrek Serat 

Anggrek Serat merupakan endemik dari Sulawesi Tenggara yang diberi nama ilmiah Dendrobium utile. Bahkan menjadi maskot dari Provinsi Sulawesi Tenggara. Anggrek jenis ini memiliki kelopak yang kecil, tapi memanjang dan biasanya berwarna putih. 

Nama Anggrek Serat sebenarnya berasal dari fungsinya. Di Sulawesi, anggrek ini disebut anomi dan memiliki umbi yang mengandung serat. Serat ini dimanfaatkan masyarakat sebagai bahan kerajinan anyaman. 

10. Anggrek Jamrud 

Anggrek Jamrud bernama ilmiah Dendrobium macrophyllum yang merupakan anggrek khas Indonesia asli, meski tersebar juga di Papua Nugini. 

Berhubung semakin langka, bunga ini termasuk flora yang dilindungi dan kamu hanya bisa membeli dari pembudidaya anggrek yang sudah mengembangkan tiga generasi Anggrek Jamrud. Ciri-ciri bunga ini antara lain terdapat bulu yang cukup lebat pada kelopak bunganya. Warnannya kuning kehijauan dengan titik-titik dan semburat berwarna ungu kecokelatan. 

Setelah tahu macam-macam jenis Anggrek, selanjutnya yuk kita simak, bagaimana sih cara yang baik dan benar dalam merawat Anggrek? 

Dilansir dari Workamerica.co, beberapa cara merawat Anggrek adalah sebagai berikut, check it out! 

1. Tempatkan tanaman anggrek di area yang mendapatkan cahaya matahari secukupnya, tidak terlalu panas, dan tidak terpapar secara langsung. Cahaya matahari yang berlebihan akan membuat daun-daun anggrek menguning seperti terbakar. 

2. Jika diletakkan di dalam ruangan, berikan cahaya dari lampu sebagai pengganti sinar matahari. 

3. Jaga kelembapan tanaman dan lingkungan sekitar anggrek, tetapi jangan terlalu sering menyiramnya karena bunga akan rusak. Lakukan penyiraman dua kali sehari, yaitu pada pukul 07.00-09.00 pagi dan pukul 15.00-17.00 sore. 

4. Anggrek yang masih kecil akarnya halus sehingga cukup gunakan pot kecil. Namun, kamu harus mengganti pot dan menanam ulang anggrek jika pot sudah padat oleh tunas baru, pot tidak bisa menampung akar, dan saat media tanam ditumbuhi lumut, hancur, atau lapuk. 

5. Untuk tumbuh optimal, anggrek membutuhkan lingkungan dengan suhu udara 15-35 derajat Celcius, kelembapan 65%-70%, dan sirkulasi udara yang baik. Karena itu, anggrek lebih cocok ditanam di dataran tinggi, tetapi ada juga yang bisa hidup di dataran rendah. 

Referensi:


Post a Comment

0 Comments