Tuhan, Maaf Kami Lalai || Zahrapedia Reminder 2020




Zahrapedia Reminder 2020 - Tak hanya sekali dua kali. Seringkali ketika kata-kata dan nasihat terangkai indah, lancar dan begitu mudah diterima oleh orang lain. Kami sendiri tidak menjalankan apa yang kami nasihatkan.


Tak lupa, sederet kalimat ghibah dan merendahkan orang lain, menyindir, mengolok dan lain sebagainya menyertai bibir kami yang juga melafadzkan asma-Mu. 

Seringkali pula, kami disibukkan dengan perasaan buruk sangka pada orang lain. Merasa paling baik, merasa paling benar. Memaksakan pendapat dengan debat. Bertikai tanpa tujuan pasti dan lain sebagainya.

Betapa buruknya kami sebagai mahluk yang di-ilhami akal untuk membedakan mana baik dan buruk. Juga telah diberikan hidayah islam, beserta dengan cahaya ilmunya yang luas tiada terbatas. Segala hukum dan kaidah yang menuntun kami menjadi khalifah di bumi-Mu. Yang diberikan banyak petunjuk kehidupan agar tidak lalai.

Ah, bahkan kini kami sering melemparkan kesalahan pada para pewaris dakwah Rasulallah. Ulama dan Habaib. Suudzan menguasai kami, mengatakan bahwa kerusakan ini dan itu karena mereka. Telah hilang rasa husnudzan yang diajarkan para pendahulu. Hanya merasa diri paling benar, sombong terhadap ilmu yang tidak seberapa.

Ampunkan...
Bahkan ketika kami dalam keadaan begini, lalai masih menguasai kami. Dan entah berapa ujian, teguran, anugerah dan apapun yang kau beri sebagai peringatan bagi kami, kami abaikan.

Ampunku...
Atas segala ketidak-tahu dirian ini. Atas semua rasa congkak, riya, iri dan dengki dalam hati. Atas kerasnya hati dan pemikiran kami, menolak kebaikan dan menganggap diri telah baik. Atas semua nasihat yang kami lontarkan pada sesama, tapi tidak kami jalankan. Atas segala kejahatan lisan dan tangan, juga dholimnya perbuatan kami pada sesama.

Padahal melalui pewaris ilmu nabi, guru kami yang kami cintai, Abuya Abdullah Baharun, telah datang sebuah nasihat indah berupa teguran.

"Seringkali kita berdoa meminta rizki, jodoh, dipanjangkan usia, dan lain sebagainya yang telah ditetapkan oleh-Nya. Tapi kita lupa untuk berdoa meminta agar insan lain selamat dari kejahatan lisan dan tangan kita."

Telah sering pula kami dengar dengan jelas, bahwa sebaik-baik manusia adalah ia yang mampu berbuat baik pada sesama, menunaikan hak sesama, juga menunaikan hak-Mu atas kami.

Post a Comment

0 Comments