Malu, Akhlak yang Mulia || Zahrapedia Artikel 2020


Bismillahirrahmanirrahim...

Zahrapedia Artikel 2020 - Apa kabar Zapers semua? Semoga senantiasa dalam keadaan baik ya...

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam, yang hingga detik ini masih memberi kesempatan kepada kita, hamba-Nya untuk bernapas dan berbenah diri.

Untuk dirimu, shalihah yang baik hati...
Apa yang ada di benakmu ketika mendengar kata ‘Malu.’ Mungkin, ada yang sepintas membayangkan wajah memerah, dan keringat dingin yang mengucur, atau justru mengingat tindakan konyol yang pernah kita perbuat. 

Namun, ada satu hal yang harus kita ketahui, bahwa ‘Malu’ adalah akhlak yang mulia. Malu adalah mahkota seorang wanita yang harus terjaga.

Asy Syaikh Rabi’ bin Hadi Al Madkhali hafizhahullah, berkata:

“Malu adalah akhlak yang mulia wahai saudaraku, malu adalah akhlak yang agung, salah satu cabang dari cabang-cabang keimanan. Malu akan mencegah pemiliknya dari berbuat kemaksiatan kepada Allah dan akan mencegahnya dari terjatuh ke dalam akhlak yang rendah. Malu adalah akhlak mulia dan agung yang seharusnya manusia berhias dengannya. Karena malu (diantara) penghalang terbesar bagi manusia dari berbuat kemaksiatan atau terjatuh pada akhlak yang hina.”

Beliau juga menukil sabda Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam, “Sesungguhnya termasuk apa yang didapati dari perkataan kenabian yang pertama (adalah); jika engkau tidak malu, maka berbuatlah sesukamu.”
(Syarh Washoya Luqman Al-Hakim Libnihi Li Fadhilatusy Syaikh Rabi’ bin Hadi Al Madkhali hafizahahullah)

Dan begitulah Allah memerintahkan hamba-Nya untuk menerapkan rasa malu sesuai tempatnya. 

Malu sebab mengetahui kebenaran namun memilih diam.
Malu ketika ada waktu luang, namun kita sia-siakan.
Malu, sebab dianggap baik, padahal Allah yang maha baik tengah menutup aib-aib kita.
Malu, karena Allah memberi banyak, sedang syukur tak sering terucap.

Berhiaslah dengan rasa malu kepada Allah. Dengan begitu, rasa takut untuk berbuat ingkar akan dengan sendirinya mengakar.

Malulah kepada Allah, kepada Sang pencipta, bukan kepada hamba yang seharusnya sama-sama belajar berbenah, saling mengingatkan bukan menjatuhkan.

Semoga Allah senantiasa menjaga kita dalam kerendahan hati, rasa syukur atas segala nikmat-Nya, dan menjadikan kita hamba yang senantiasa sadar akan tempat sujud dan tempat meminta.

Semoga Allah ridhoi segenap langkah kita, menciptakan rasa malu apabila kita menjauh dari-Nya.

Barakallahu fiik.

Post a Comment

1 Comments