Assalamu'alaikum wr wb...
Zahrapedia Tips 2020 - Halo guys, ada sedikit tips, nih, buat kalian yang masih sering kesulitan dalam menulis buku. Simak yuk! Sebagai semangat baru untuk terus menulis.
![]() |
Source: Jatengtoday.com |
1. Kerangka
Menulis sebuah buku, fiksi maupun nonfiksi, seringkali kerangka menjadi solusi terbaik memulai menulis. Apa itu kerangka? Sebuah salinan singkat judul bab dan sedikit kilasan isi bab. Hal ini memudahkan seseorang untuk melanjutkan menulis dengan terstruktur dan menghindari stuck memulai bab/pembahasan baru.
Tapi seringkali kerangka justru memusingkan penulis. Terkhusus mereka yang memiliki banyak 'ide liar' yang seringkali muncul tiba-tiba di pikiran. Lalu bagaimana kalau itu terjadi? Apakah harus menghapus ide baru? Tentu saja tidak!
Adanya kerangka adalah 'mempermudah' bukan 'menyulitkan'. Jangan terlalu kaku menurut sama kerangka, kamu bisa mengembangkan dan memasukkan ide baru dalam bukumu selama tidak keluar dari konsep awal pembuatan buku.
Dan usahakan ketika memasukkan ide baru, ide itu sudah benar-benar matang untuk dituangkan, ya. Jangan sampai ide baru malah menjadikan kamu kesulitan melanjutkan penulisan buku.
2. Revisi
Revisi ini bagian penting penulisan sebelum kamu mengirimkan ke penerbit, ya. Entah revisi PUEBI, isi maupun hal lain dalam naskah yang sudah jadi, adalah proses lanjutan dari penulisan buku.
Biasanya, dalam proses revisi ini kita akan menemui banyak 'cela' atau kekurangan pada naskah kita. Kalau kata mentor dan senior saya, Ustadz Irja Nasrullah, revisi ibaratnya bongkar pasang dan bersih-bersih. Bongkar ketika menemui hal yang terasa kurang pas, pasang ketika menemui kekurangan, dan membersihkan hal-hal yang tidak penting pada naskah.
Tapi ada 1 catatan penting. Jangan pernah merevisi naskah yang belum selesai, karena jatuhnya kita tidak akan pernah merasa puas. Dan hal ini menyulitkan kita menyelesaikan naskah.
3. Niat
Jangan pernah menulis hanya untuk menarik simpati atau pujian orang lain. Menulislah dengan bahagia, jangan menuruti mangsa pasar semata, kamu enggak akan kuat, capek.
Boleh saja mengikuti trend ataupun hal viral dalam menulis selama kamu masih punya idealisme dan ciri khas. Bukan sebatas ikut-ikutan. Dan juga pastinya, menulislah sesuai kadar kemampuanmu. Jangan memaksakan diri menuliskan sesuatu di luar kemampuan kita, karena itu hanya akan menjadi beban pikiran untuk kita. Berbahaya pula kalau ternyata apa yang kita tulis bukan sesuatu yang benar sebab minimnya pengetahuan kita.
Bagian terpentingnya adalah, sebagai umat muslim, menulislah dengan niat ibadah dan menebar kebaikan. Dengan begitu lelah kita yang Lillah akan menjadi berkah. Bahkan meskipun buku kita tidak laku keras, tetap ada catatan pahala di dalamnya. Semangat calon penulis hebat. Dan enjoy on your proses...
Catatan: Dalam hal niat, bukan hanya menulis, ya! Tapi dalam hal apapun, usahakan kita punya niat ibadah agar tercatat sebagai pahala.
3 Comments
MasyaaAllah..
ReplyDeleteKeren kak Hilwa ^^
Terimakasih ilmunya,, semoga kita bisa amalkan,, niat itu kadang yg agak susah bisa goyang dg sendirinya,,
ReplyDelete*Goyah
Delete