![]() |
Source: Dream.co.id |
Zahrapedia Artikel 2020 - Pemberian Air Susu Ibu (ASI) merupakan intervensi yang ditetapkan dan direkomendasikan untuk perbaikan gizi anak. Studi telah menunjukkan bahwa ASI dapat mengurangi kematian pada bayi dan anak-anak. Hal tersebut adalah salah satu faktor yang paling penting untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi dan secara global disahkan menjadi yang terbaik untuk neonatus. World Health Organization (WHO) merekomendasikan pemberian ASI eksklusif dari bayi untuk enam bulan pertama kehidupan setelah kelahiran. ASI eksklusif berarti bahwa bayi menerima ASI saja. Tidak ada cairan atau makanan lainnya yang diberikan, bahkan air, dengan pengecualian dari larutan garam rehidrasi oral, atau tetes/sirup vitamin, mineral atau obat-obatan.
Pada masa ini gizi bagi bayi merupakan hal yang penting karena terdapat pertumbuhan pesat dari jaringan termasuk pertumbuhan otak. Pertumbuhan otak yang pesat terbentuk disebut pacu tumbuh otak (brain growth spurt) terjadi sejak dalam kandungan dan dilanjutkan pada awal kehidupan. Di antara bahan yang dibutuhkan untuk pertumbuhan otak, kira-kira 60% adalah lemak. Lemak yang dibutuhkan untuk pembentukan struktur otak janin dan bayi dibentuk dari bahan lain seperti karbohidrat dan keton. Pengecualian adalah asam lemak esensial yang memerlukan asupan dari luar, yaitu melalui plasenta pada janin dan pada bayi melalui diet.
Air Susu Ibu (ASI) merupakan minuman alamiah untuk semua bayi cukup bulan selama bulan-bulan pertama. Tumbuh dan kembang bayi Sebagian besar juga ditentukan oleh jumlah ASI yang diperoleh termasuk energi dan zat gizi lainnya yang terkandung di dalam ASI tersebut. Bahkan asi tanpa dapat mencukupi kebutuhan pertumbuhan sampai usia sekitar empat bulan tanpa bahan makanan lain, serta ASI selalu mudah tersedia dan tidak memerlukan waktu untuk persiapannya.
Memberikan ASI eksklusif kepada bayi sampai dengan usia 6 bulan dan diteruskan sampai usia 2 tahun dapat menjamin kesehatan dan status gizi yang optimal pada bayi karena ASI mengandung antibodi yang dapat melindungi anak dari penyakit infeksi dan kandungan docosahexaenoic acid (DHA) yang dapat mengoptimalkan kecerdasan anak. Selain itu ASI juga terjamin kebersihannya sehingga anak dapat terhindar dari kejadian diare.
Pada bayi usia 0-1 tahun, ASI merupakan makanan yang terpenting bagi perkembangan otak. ASI merupakan sumber taurin dan folasin, asam linoleat (asam lemak rantai terpanjang), dan laktosa yang hanya sedikit sekali ada dalam susu sapi. Semua unsur nutrisi ini merupakan bahan penting dalam pertumbuhan saraf otak. Jaringan otak bayi yang mendapat ASI eksklusif akan tumbuh optimal dan terbebas dari rangsangan kejang sehingga menjadikan anak lebih cerdas dan terhindar dari kerusakan sel-sel saraf otak.
Kolustrum berbeda dengan air susu yang berwarna putih, karena kolustrum mengandung lebih banyak protein (terdapat sekitar 10% protein dalam kolustrum dan hanya sekitar 1% dalam air susu putih), lebih banyak mengandung imunologik A (Ig A), laktoferin, dan sel-sel darah putih yang semuanya sangat penting untuk pertahanan tubuh bayi terhadap serangan penyakit (infeksi), lebih sedikit mengandung lemak dan laktosa, lebih banyak mengandung vitamin A, dan lebih banyak mengandung mineral-mineral natrium (Na) dan seng (Zn), taurin, docosahexaenoic acid (DHA), dan asam arakhidonat (AA). DHA dan AA dalam ASI dapat dibentuk dari substansi pembentuknya, yakni masing-masing omega-3 (asam linolenat) dan omega-6 (asam linoleat).
Lemak dalam ASI diperlukan sebagai energi dan juga digunakan oleh otak untuk membuat mielin, sedangkan mielin merupakan zat yang mengelilingi sel saraf otak dan akson agar tidak mudah rusak bila terkena rangsangan. Seluruh asam lemak dapat dibuat oleh tubuh dari protein dan karohidrat, kecuali satu yaitu asam linoleat. Asam linoleat ada di dalam ASI dengan jumlah yang cukup tinggi. Lemak ASI mudah dicerna dan diserap oleh bayi karena ASI juga mengandung enzim lipase yang mencerna lemak trigliserida menjadi digliserida, sehingga sedikit sekali lemak yang tidak diserap oleh pencernaan bayi.
Susu formula tidak mengandung enzim karena enzim akan rusak bila dipanaskan. Itu sebabnya bayi akan sulit menyerap lemak susu formula dan menyababkan bayi menjadi diare. Jumlah asam linoleat dalam ASI sangat tinggi dan perbandingannya dengan susu buatan yaitu 6:1. Jumlah asam linoleat yang tinggi akan memacu perkembangan sel saraf otak bayi seoptimal mungkin.
Susu formula yang tersedia dirancang untuk memberikan bayi dengan nilai gizi yang sama seperti ASI. Namun ada banyak komponen biologis yaitu antibodi dari ibu yang diturunkan yang tidak dapat direproduksi. ASI memberikan manfaat untuk bayi dalam hal pembangunan dan hasil kognitif. Komponen yang paling banyak dipelajari dari ASI adalah asam lemak rantai panjang tak jenuh ganda, khususnya DHA dan AA. Asam lemak non esensial ini telah terbukti memberikan keuntungan yang terukur pada bayi yang diberi ASI lebih daripada susu formula pada skala masa perlemperkem kognitif. ASI juga mengandung sejumlah faktor pertumbuhan dan hormon yang dikenal memiliki efek perkembangan saraf.
Manfaat pemberian ASI bagi bayi : (1) Sebagai nutrisi terbaik, terdapat nutrien-nutrien khusus dalam ASI yang tidak terdapat atau hanya sedikit terdapat pada susu sapi; (2) Meningkatkan daya tahan tubuh; (3) Meningkatkan kecerdasan; (4) Meningkatkan jalinan kasih sayang; (5) Menunjang perkembangan motorik sehingga bayi dengan ASI eksklusif akan lebih cepat bisa berjalan; (6) Menunjang perkembangan kepribadian, kecerdasan emosional, kematangan spiritual, dan hubungan sosial yang baik.
Otak pada balita mempunyai sisi positif dan negatif. Masa lima tahun pertama kehidupan merupakan masa yang sangat peka terhadap lingkungan dan masa ini berlangsung sangat pendek serta tidak dapat diulang lagi, maka masa balita disebut sebagai “masa keemasan” (golden period), “jendela kesempatan” (window of opportunity), dan “masa kritis” (critical period). Oleh karena itu pemberian ASI sedini mungkin segera setelah bayi lahir sangatlah penting karena ini merupakan stimulasi dini terhadap tumbuh kembang anak.
Sifatnya yang sangat mudah diserap oleh tubuh bayi, menjadikan ASI sebagai nutrisi utama yang paling memenuhi persyaratan untuk tumbuh kembang bayi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara pemberian ASI eksklusif sewaktu bayi dengan Intelligence Quotient (IQ) pada anak.
Sumber:
Karina. (2015). ASI sebagai Pilihan untuk Perbaiki Perkembangan Motorik Bayi. Jurnal Majority. 4(7), 85-90.
0 Comments