Aku Bukan Bunga Mawar



Bismillahirrahmanirrahim.

Hai Zapers, apa kabarnya hari ini? semoga senantiasa dalam keadaaan baik, ya?

Membicarakan bunga mawar, siapa sih yang tidak suka dengan keindahannya? Mahkotanya yang kaya akan warna, tangkainya yang kokoh, dan jangan lupa dengan duri yang selalu menghiasinya.

Bahkan, karena mawar itu berduri, sempat ada sebuah artikel, atau malah banyak artikel yang membahas mengenai hubungan antara wanita shalihah dengan bunga mawar.

Adakah yang sempat membaca juga?

“Wanita shalihah itu bagaikan Mawar di tepi jurang”

Kalau sudah pernah membaca, pasti paham dengan makna yang dimaksud dari kalimat tersebut. Ya, sebenarnya tidak ada yang salah dengan maksud dari kalimat tersebut, wanita shalihah yang senantiasa menjaga dirinya, dan orang yang ingin mendekatinya bukanlah orang yang hanya ingin bermain-main saja.

Tapi, sempatkah terlintas keinginan untuk mengetahui lebih dalam lagi?

Benar, mawar memang terjaga dari tangan-tangan yang akan merusaknya, tapi, bukankah tidak menjamin dia akan terjaga juga dari tiap-tiap mata yang dengan leluasa bisa memandangnya?

Perempuan tidak sebanding jika hanya disandingkan dengan bunga mawar. Tentu saja, kedudukan perempuan jauh lebih tinggi dari keindahan mawar. 

Menjaga diri itu bukan sekedar menjaga jarak, menjaga komunikasi dan menjaga pergaulan ya. Ada kalanya kita juga harus menjaga diri dari mereka yang dengan seenaknya menjadikan kita sebagai objek pemuas nafsunya, Naudzubillah.

Bagaimana mungkin kita hanya puas disandingkan dengan keindahan mawar yang sudah jelas kecantikannya bisa dinikmati oleh siapapun juga.
Jadilah perempuan berharga yang tak hanya sulit disentuh, tetapi sulit pula dilecehkan secara visual.

Kamu cantik, tapi bukan untuk konsumsi publik.

Begitulah mungkin kata-kata yang tepat untuk menggambarkan kecantikanmu wahai shalihah. Bukankah akan terasa lebih nikmat ketika proses memperbaiki diri kita tetap dalam penjagaan-Nya? 

Jadilah cantik tanpa harus memberitahukannya kepada semua orang. Tak perlu memasang diri agar keindahannya bisa dipandang. Tahukah kenapa kita harus tetap terjaga, meski hanya dari sebuah poto saja? 

Sebab, lagi-lagi perempuan adalah sumber fitnah, kita tidak tahu apa yang ada dipikiran laki-laki tatkala poto kita tersebar bebas. Mungkin terdengar tidak penting dan berlebihan, Tapi begitulah faktanya.

Perempuan yang kuat itu bukan hanya mereka yang tetap bertahan dalam proses memperbaiki dirinya ditengah banyaknya godaan diluar sana, tetapi juga mereka yang mampu menahan diri untuk tidak membagikan gambar dirinya bahkan ketika begitu banyak potret diri yang terlihat apik untuk dipajang dan dipandang.

Jadi, Shalihah..

Kalian itu terlalu berharga jika hanya dijadikan sebagai objek dari mata-mata liar yang tak mampu menahan pandangannya. Ahya, membicarakan tentang menahan pandangan, bukan hanya laki-laki saja yang memiliki kewajiban akan hal itu. Kita, perempuan pun memiliki kewajiban untuk melakukan hal yang sama.

Kenapa? Karena banyak fitnah yang akan terjadi hanya akibat dari pandangan, terlebih pandangan terhadap lawan jenisnya. Dan, ketika kita sudah berhasil menjaga pandangan kita di dunia nyata, apakah tidak apa kita tetap memasang diri agar bisa dipandang leluasa oleh mereka?

Tentu tidak bukan? Jadi, seperti itulah pentingnya mengapa kita harus tetap terjaga tanpa perlu mengumbar betapa sempurnanya Allah menciptakan fisik kita. 

Semoga, kita adalah salah satu dari banyak diri yang tetap tangguh berjalan di jalan perbaikan diri ini. semoga Allah mudahkan tiap-tiap kita untuk terus berproses tanpa tapi. 
Perbaikan yang kita lakukan, semoga menjadi buah yang manis dimasa nanti.

Jangan jadi seperti mawar ya, indah terjaga dari tangan-tangan liar, namun bebas dipandang oleh mata-mata yang tak mampu menundukkan pandangan.

Semoga Allah mudahkan tiap-tiap proses kita.

Barakallahu fiik

Post a Comment

2 Comments