Apa kabar sobat Zapers sekalian? Semoga selalu sehat, dan senantiasa berada dalam lindungan Allah SWT.
Pernah atau nggak sih Zapers sekalian memikirkan bagaimana rasanya berkuliah? Atau bagaiamana lika-liku anak kuliahan?
Tentunya, melanjutkan Pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi memanglah impian semua orang. Namun, tak semua orang pula dapat merasakannya karena berbagai macam faktor, mulai dari keterbatasan biaya, restu orang tua, atau lebih memilih menjadi tulang punggung keluarga. It’s okay, tak mengapa itu pilihan masing-masing individu ya, Sobat.
Kuliah merupakan salah satu cara kita dalam rangka tholabul ilmi atau menuntut ilmu untuk menggapai ridha Allah SWT, dan tentunya menjadi insan yang lebih bermanfaat bagi orang lain. Karena, dalam suatu Hadits disebutkan, “Tuntutlah ilmu dari ayunan sampai liang lahat”.
Kita diperintahkan untuk menuntut ilmu sepanjang umur kita, sepanjang nafas masih berhembus, dan selama jantung masih berdetak, saat itulah kita harus selalu mencari dan meng-update ilmu kita. Menuntut ilmu tidak melulu dilakukan dalam keadaan formal, seperti bersekolah atau kuliah, namun menuntut ilmu bisa dilakukan di banyak tempat, seperti pada forum seminar, forum diskusi, majelis taklim, dan masih banyak lagi. Terlebih sekang kita telah dimanjakan dengan teknologi yang amat sangat canggih, sehingga menuntut ilmu bisa dilakukan kapan saja dan dimana saja, bahkan bisa sambal rebahan atau duduk manis di rumah lewat streaming atau media online.
Kuliah merupakan satu kesempatan yang tak boleh disia-siakan, karena di dalamnya terdapat jerih payah orang tua, cita-cita dan juga pengorbanan. Tentunya semua itu harus dibarengi dengan niat yang kuat dan semangat yang tinggi bagi kita yang menjalankannya.
Untuk masuk di dalam suatu kampus pada jurusan yang diinginkan, tidak mudah tentunya, karena harus berjuang berlajar dengan sungguh-sungguh, ikut tes kesana kemari, mengeluarkan biaya ini dan itu, berkorban waktu dan materi, itu semua sudah pasti. Di awal sudah sebegitu pengorbanannya, bagaimana bila sudah terjun di dalamnya?
Enak atau tidaknya kuliah itu tergantung bagaimana kita menyikapinya, jika kita melakukannya dengan ikhlas, sabar dan tidak mudah mengeluh, Insyaa Allah kuliah akan terasa begitu menyenangkan dan kita merasa enjoy untuk melakukan segala tugas-tugas yang ada.
Kuliah pada kenyataannya tak seindah kisah-kisah di FTV yang banyak kita lihat. Kuliah - hangout - nongkrong dengan teman - ke mall - kembali ke rumah - kuliah lagi, sungguh tidak seperti itu. Kita akan merasakannya ketika sudah terjun ke dalam kampus dan menjalani rutinitas yang sesungguhnya.
Enak atau tidaknya kuliah itu tergantung bagaimana kita menyikapinya, jika kita melakukannya dengan ikhlas, sabar dan tidak mudah mengeluh, Insyaa Allah kuliah akan terasa begitu menyenangkan dan kita merasa enjoy untuk melakukan segala tugas-tugas yang ada.
Kuliah pada kenyataannya tak seindah kisah-kisah di FTV yang banyak kita lihat. Kuliah - hangout - nongkrong dengan teman - ke mall - kembali ke rumah - kuliah lagi, sungguh tidak seperti itu. Kita akan merasakannya ketika sudah terjun ke dalam kampus dan menjalani rutinitas yang sesungguhnya.
Kuliah bukan tentang bagaimana kita mendapatkan nilai yang tinggi, namun bagiamana kita menjalani setiap prosesnya dengan sepenuh hati, ikhlas mencari ridha Ilahi, dan meraih ilmu yang bermanfaat untuk kepentingan umat. Yang terpenting adalah, kita dapat bertanggung jawab pada amanah yang diberikan oleh orang tua. Karena pada hakekatnya, orang tua telah mempercayai kita untuk menuntut ilmu agar kelak kita menjadi anak yang sholeh/sholehah yang dapat mengangkat derajat mereka, di dunia maupun di akhirat. Karena doa anak yang sholeh/sholehah adalah salah satu amal jariyah yang tak akan putus pahalanya walaupun seseorang sudah meninggal.
Sebagaimana hadits dari Baginda Rasulullah Muhammad SAW:
“Jika sesorang meninggal dunia, maka terputuslah amalan kecuali tiga perkara (yaitu): sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, dan do’a anak sholeh” (HR. Muslim).
Berdasarkan hadits di atas, selain doa anak yang sholeh, ilmu yang bermanfaat akan menjadi amal jariyah yang pahalanya akan senantiasa mengalir walaupun kita telah tiada. Untuk itu, niatkanlah mencari ilmu ikhlas hanya karena Allah, bukan untuk pujian, gelar, atau jabatan yang tinggi. Serta, jangan niatkan berkuliah untuk mendapatkan pekerjaan yang mapan setelah lulus, namun niatkan untuk menjadi orang yang selalu bermanfaat bagi orang lain, terlebih kepada yang lebih membutuhkan.
Terakhir, saya ingin mengutip suatu peribahasa:
“Bagaikan padi, semakin berisi semakin menunduk”
Jadilah seperti padi, jangan sombong dan tinggi hati apabila sudah mempunyai ilmu yang tinggi, tetaplah rendah hati dan selalu ikhlas untuk menggapai ridha Ilahi.
Ushikum wa nafsi bitaqwallah, undzur ma qila wa la tandzur man qola ^^
0 Comments