Manfaat Binahong Untuk Terapi Acne Vulgaris

Jerawat (acne vulgaris) merupakan keadaan terjadinya penyumbatan kelenjar minyak pada kulit dan disertai inflamasi kronik folikel pilosebaseus yang sering terjadi pada remaja dan dewasa. Walaupun secara medis jerawat tidak mengancam jiwa, namun sangat berpengaruh terhadap kualitas hidup manusia dan bisa berdampak pada sosioekonomi bagi penderitanya.

Jerawat (acne vulgaris)


Berdasarkan penelitian dermatologi kosmetika Indonesia didapatkan bahwa penderita acne vulgaris tahun 2006 sebanyak 60% dan tahun 2007 sebanyak 80%. Pada umumnya insiden acne vulgaris terjadi sekitar usia 14 -17 tahun pada wanita dan 16-19 tahun pada pria. Etiologi dari acne vulgaris sangat banyak, antara lain faktor genetik, factor ras, faktor makanan, factor iklim, faktor jenis kulit, faktor kebersihan, faktor penggunaan kosmetik, factor stress, faktor infeksi dan faktor pekerjaan.


Acne vulgaris dapat ditandai dengan timbulnya komedo, papul, pustul, nodul maupun skar. Tingkat acne vulgaris dibagi menjadi acne ringan, sedang, dan berat. Acne vulgaris ringan ialah apabila jumlah komedo kurang dari 20, atau terdapat lesi inflamasi yang jumlahnya kurang dari 15 atau lesi total berjumlah kurang dari 30 buah. Acne vulgaris sedang ialah apabila jumlah komedo 20-100 atau terdapat lesi inflamasi 1550 buah dan acne vulgaris berat ialah apabila terdapat lebih dari 100 komedo atau terdapat lebih dari 50 buah lesi inflamasi.

Baca Juga Faktor Sosial Yang Mempengaruhi Stress Kerja



Selain itu, radikal bebas juga mempengaruhi timbulnya acne. Radikal bebas dapat timbul oleh karenaproses kimia yang kompleks dalam tubuh, polutan lingkungan, dan radiasi zat-zat kimia. Apabila jumlahnya berlebih, maka radikal bebas akan memicu efek patologis. Radikal bebas yang berlebih ini dapat menyerang apa saja terutama yang rentan seperti lipid, protein dan berimplikasi pada timbulnya berbagai penyakit degeneratif. Oleh karena itu pembentukan radikal bebas harus dihalangi atau dihambat dengan antioksidan. Senyawa-senyawa yang mampu menghilangkan, membersihkan, menahan efek radikal disebut antioksidan.

Mikroorganisme yang menyebabkan acne vulgaris salah satunya adalah Propionibacterium acnes dan Staphylococcus epidermis. Sekresi dari kelenjar keringat dan kelenjar sebasea akan menghaslkan sekresi yang berupa air, asam amino, asam lemak dan garam yang akan menjadi sumber nutrisi bagi bakteri. P. acnes dan S. epidermis akan berperan pada proses kemotaktik inflamasi dan pembentukan enzim lipolitik yang akan mengubah fraksi sebum menjadi massa padat sehingga akan terjadi penyumbatan pada saluran kelenjar sebasea.

Terapi farmakologi acne vulgaris bisa menggunakan Doxycycline 100 mg secara oral diminum setiap hari selama tiga bulan, atau berupa bahan topical misalnya sulfur, sodium sulfasetamid, dan asam salisilat. Sedangkan untuk terapi non-farmakologi acne vulgaris salah satunya adalah dengan menggunakan daun binahong. Dimana daun binahong ini mengandung antioksidan tinggi dan flavonoid. Flavonoid sebagai antioksidan dapat membantu menetralisir serta menstabilkan radikal bebas sehingga tidak lagi merusak sel-sel dan jaringan sehat. Selain antioksidan juga berguna untuk mengatur agar tidak terjadi proses oksidasi berkelanjutan di dalam tubuh.


Daun Binahong

Cordifolia anredera lokal dikenal sebagai binahong yang berpotensi sebagai tanaman obat karena senyawa bioaktif dari tanaman ini. Skrining fitokimia diketahui mengandung flavonoid, saponin, steroid/ triterpenoid dan kumarin. Kelas flavonoid senyawa yang dikenal memiliki aktivitas biologis beragam seperti antioksidan.Ekstrak etil asetat daun binahong mempunyai aktivitas rendah sebagai antioksidan dengan nilai IC 50 sebesar 1458,8 ppm. Binahong mempunyai aktivitas biologis karena adanya senyawa bioaktif asam fenolat yang memiliki aktivitas antioksidan.

Baca Juga Pemanfaat Lahan Sempit Dengan Hidroponik



Mekanisme dari penghambatan pertumbuhan mikroorganisme oleh senyawa alkaloid, polifenol, saponin dan flavonoid secara umum ialah dengan cara merusak komponen penyusun peptidoglikan pada sel bakteri, sehingga lapisan dinding sel tidak terbentuk secara utuh. Kerusakan dinding sel menyebabkan permeabilitas membran sel akan berubah sehingga menghambat kerja enzim intraseluler dan menyebabkan masuknya air secara tidak terkontrol ke dalam sel bakteri yang pada akhirnya mengakibatkan kematian bakteri tersebut dan menimbulkan jerawat.


Hasil uji fitokimia menunjukkan ekstrak daun binahong ditemukan senyawa polifenol, alkaloid dan flavonoid. Pada konsentrasi 25 % dapat menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus,pada konsentrasi 50 % dapat menghambat pertumbuhan bakteri Pseudomonas aeruginosa, juga dapat menghambat pertumbuhan bakteri Shigella flexner.

Tanaman binahong mengandung saponin, alkaloid, polifenol, flavonoid dan monopolisakarida termasuk L-Arabinosa, D-Galaktose, L-rhamnosa, D-glukosa. Senyawa tinggi flavanoid binahong didapatkan dari daun, batang, umbi-umbian dan bunga nya yang berkhasiat sebagai antimikroba. Flavanoid memiliki peran langsung sebagai fungsi antibiotik yang berspektrum luas. Daun binahong memiliki aktivitas antioksidan, asam askorbat, dan senyawa fenoli yang memiliki kemampuan melawan bakteri gram positif dan gram negatif yang lebih rentan terhadap efek penghambatan sebagai salah satu terapi non-farmakologis acne vulgaris.

Baca Juga Manfaat Daun Kelor Bagi Kesehatan dan Kecantikan



Selain itu flavonoid mempunyai sifat antiinflamasi, anti-hepatotoksik, anti-tumor, antimikrobia, dan anti-virus. Namun, kebanyakan flavonoid merupakan senyawa antioksidan. Aktivitas flavonoid sebagai antimikroba yang dapat mempercepat proses penyembuhan jerawat disebabkan oleh kemampuannya untuk menumbuk kompleks dengan protein ekstraseluler yang terlarut di dinding sel. Flavonoid yang bersifat lipofollik juga akan merusak membran sel mikroba. Rusaknya membran dan dinding sel akan menyebabkan metabolit penting di dalam sel akan keluar, akibatnya terjadi kematian sel.



Selain flavonoid, kandungan daun binahong lainnya adalah alkaloid. Alkaloid memiliki kemampuan sebagai antibakteri. Mekanisme yang diduga adalah dengan cara mengganggu komponen penyusun peptidoglikan pada sel bakteri, sehingga lapisan dinding sel tidak terbentuk secara utuh dan menyebabkan kematian sel tersebut.






Sumber:

Artikel ini direview dari jurnal berjudul “Manfaat Daun Binahong (Anredera cordifolia) sebagai terapi Acne Vulgaris” yang ditulis oleh Tryda Meutia Anwar dan Tri Umiana Soleha dalam Jurnal Majority Vol. 5 No. 5 Tahun 2016.

Post a Comment

0 Comments