Bahaya Pengunaan Smartphone Bagi Mata

Mata lelah akibat terlalu banyak menggunakan smartphone

Kali ini kita masih membahas sesuatu yang berkaitan dengan pandemi. Perubahan tatanan kehidupan akibat pandemi terjadi di dalam segala bidang kehidupan. Perubahan kehidupan konvensional ke digital semakin pesat sob. 

Sebelum pandemi menyerang Indonesia sudah diprediksi menjadi raksasa teknologi digital di Asia loh sob. Dilansir dari web Kominfo pada tahun 2018 diperkirakan jumlah penguna aktif smartphone di Indonesia lebih dari 100 juta orang. Jumlah yang fantastis ini menjadikan Indonesia sebagai negara denga penguna aktif smartphone terbesar ketiga di Asia setelah Cina dan India. 

Masa pandemi inipun turut menyumbang pertambahan jumlah penguna smartphone. Sistem pembelajaran jarak jauh atau daring membuat orang tua membelikan smartphone kepada anaknya. Anak yang awalnya tidak mempunyai smartphone kini menjadi punya karena kebutuhan belajar online. 

Fenomena yang sering kita temui di lapangan masyarakat Indonesia tidak hanya mengunakan smartphone untuk bekerja dan belajar saja. Banyak kegiatan yang dilakukan mengunakan smartphone seperti main games, menonton film, dan lain sebagainya. Pengunaan smartphone di kalangan masyarakat kita jika dirata-rata melebihi 4 jam dalam kurun waktu 1 hari. 

Nah sob, sebenarnya bahaya nggak sih mengunakan smartphone melebihi 4 jam sehari? Dilansir dari detiknet.com pengunaan smartphone yang ideal adalah 4 jam dalam sehari. Jika melebihi kurun waktu ini dapat menyebabkan ganguan kesehatan pada diri kita. 

Memainkan smartphone dalam kurun waktu yang lama tanpa kita sadari akan menyebabkan mata menjadi lelah, merah, dan bahkan iritasi ringan. Pengunaan smartphone dengan tidak memperhatikan ketentuan jarak yang ditentukan dapat menyebabkan mata menjadi rabun. Penguna biasanya mengalami rabun jauh, karena mengunakan smartphone terlalu dekat dengan mata. 

Apa itu rabun jauh? Rabun jauh atau miopi adalah kondisi dimana mata tidak dapat melihat objek dalam jarak yang jauh. Hal ini disebabkan karena mata terlalu sering melihat benda dalam jarak yang dekat. Mata miopi menempatkan cahaya yang masuk tidak ke tempat yang semestinya. Mata miopi juga dapat disebabkan oleh kornea dan lensa mata yang mengalami kelainan. 

Nah sob, jika fenomena yang ada ini masih terjadi tidak menutup kemungkinan bahwa masyarakat Indonesia di masa yang akan datang banyak yang mengalami rabun jauh. Bahkan ganguan kesehatan mata ini akan banyak dialami oleh para remaja kita. 

Meminimalisir hal tersebut kita harus bijak dan cermat dalam mengunakan smartphone. Beberapa hal yang perluh kita lakukan dalam mengunakan smartphone adalah dengan mengurangi pengunaan smartphone, gunakan smartphone dengan posisi yang benar, terapkan pola hidup sehat, dan rajin memeriksakan mata ke dokter.

Oleh: Andi Muhamad Yusuf, Mahasiswa Prodi Pendidikan Biologi UIN Walisongo Semarang